BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita sering menghadapi permasalahan ekonomi yang perlu diantisipasi secara segera maupun bertahap. Inti masalah ekonomi pada hakekatnya terletak pada keterbatasan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sarana yang berupa barang dan jasa yang sering disebut dengan alat pemuas kebutuhan adanya sangat terbatas sedang kebutuhan manusia sangat tidak terbatas. Keberadaan sumber daya alam bisa berupa biotik dan abiotik, khususnya kekayaan alam abiotik jika terus menerus diambil maka akhirnya bisa habis, sehingga tidak tertutup kemungkinan suatu saat dunia akan benar-benar mengalami krisis karena kelangkaan bahkan kehabisan hasil tambang seperti minyak, batu bara, timah dll, karena kuantitas pengambilannya jauh lebih besar dari pada kuantitas produksinya.
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
Lalu bagaimanakah dengan negara kita yaitu Indonesia ? Indonesia dari segi ekonomi merupakan negara yang sedang dalam tahap pengembangan untuk menjadi negara maju. Memiliki penduduk yang termasuk padat tentu banyak menghadapi berbagai masalah ekonomi. Dengan begitu pemerintah terus berupaya mencari solusi untuk menstabilkan pembangunan sosial dan perekonomian di Indonesia ke arah modernisasi.
Berdasarkan latar belakang
yang diuraikan diatas, maka penulis merumuskan judul “ Modernisasi dan Pertumbuhan Ekonomi”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sebelum merumuskan permasalahan yang nantinya akan penulis uraikan dalam pembahasan ini, dalam hal ini penulis melakukan identifikasi permasalahan yang ada. Adapun identifikasi masalah tersebut adalah:
a. Modernisasi merupakan langkah untuk memajukan pembangunan.
b. Modernisasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan gambaran diatas, maka penulis merumuskan masalah “Apakah dengan adanya modernisasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi? ”
1.4. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pembangunan dalam hubungannya dengan modernisasi dan pertumbuhan ekonomi.
1.5. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak terkait, dalam rangka memberikan gambaran tentang upaya meningkatkan pembangunan dalam kaitannya dengan modernisasi dan pertumbuhan ekonomi, agar upaya atau langkah untuk memajukan kondisi masyarakat sebuah kawasan atau negara konsep pembangunan tertentu akan tercapai.
BAB II
2.1Modernisasi
Modernization bermakna melakukan formulasi ulang sesuatu yang asalnya primitif atau tradisional, menuju kondisi yang lebih baik secara fisik. Pengertian ini menekankan adanya perubahan atau pertambahan bentuk fisik dari kondisi asalnya.
Secara etimologis, ada beberapa tokoh yang mengajukan pendapat tentang makna modernisasi. Evertt M. Rogers dalam “Modernization Among Peasants: The Impact of Communication” menyatakan bahwa modernisasi merupakan proses dimana individu berubah dari cara hidup tradisional menuju gaya hidup lebih kompleks dan maju secara teknologis serta cepat berubah.
Cyril E. Black dalam “Dinamics of Modernization” berpendapat bahwa secara historis modernisasi adalah proses perkembangan lembaga-lembaga secara perlahan disesuaikan dengan perubahan fungsi secara cepat dan menimbulkan peningkatan yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam hal pengetahuan manusia. Dengan pengetahuan tersebut, akan memungkinkan manusia untuk menguasai lingkungannya dan melakukan revolusi ilmiah.
Ciri-ciri kemoderenan dapat dilihat dari :
1. tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut
2. kadar partisipasi rakyat
dalam pemerintahan yang memadai
3. difusi norma-norma sekuleer-rasional dalam kebudayaan
4. peningkatan mobilitas dalam masyarakat
5. transformasi kepribadian individu
Konsep modernisasi masih relatif baru, dan ahli yang menyusun teori mengenai modernisasi kebanyakan telah dipengaruhi oleh perspektif evolusi dan fungsional-struktural. Mereka menggolongkan teori modernisasi ke dalam dua tipe :
1. teori variabel kritis
mencakup sejenis perubahan tunggal seperti rasionalisasi atau industrialisasi dan istilah modernisasi menjadi sama artinya dengan variabel kritis.
2. teori dikotomi
mencakup proses transformasi masyarakat tradisional menjadi modern.
Syarat Modernisasi menurut Rostow, yaitu :
1. pembangunan modal sosial tambahan.
2. revolusi teknologi di bidang pertanian.
3. perluasan impor.
Menurut Marxis, modernisasi memerlukan adanya pemilikan tanah pribadi:
1. munculnya komersialisasi tanah
2. adanya orientasi individual dari kebudayaan borjuis kota.
Alasan modernisasi sulit dicapai, seperti:
1. meninggalkan cara-cara lama, terutama pola hubungan lama.
2. mengorbankan kepentingan pribadi demi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bangsa.
3. mengerjakan tugas-tugas yang menimbulkan ketegangan psikis.
4. pemimpin yang kurang berkorban.
Akibat Modernisasi yakni :
1. pertumbuhan penduduk (tingkat kematian menurun)
2. perpindahan dari desa ke kota
3. pertumbuhan stratifikasi sosial dan peningkatan status sosial wanita
4. perubahan pemerintahan
5. demokratisasi politik yang semakin besar
Terobosan untuk menuju modernisasi yakni :
1. tergantung pada warisan tradisional
2. karena dibujuk
3. idiologi yang membimbing
Teori modernisasi dan pembangunan yang pada dasarnya merupakan sebuah gagasan tentang perubahan sosial dalam perjalanannya telah menjadi sebuah ideologi. Perkembangan ini adalah akibat dari dukungan dana dan politik yang besar dari pemerintah dan organisasi maupun perusahaan swasta di Amerika Serikat serta negara-negara liberal lainnya. Modernisasi sebagai gerakan sosial bersifat revolusioner (perubahan cepat dari tradisi ke modern), modernisasi juga berwatak kompleks (melalui banyak cara dan disiplin ilmu), sistematik menjadi gerakan global yang akan mempengaruhi seluruh manusia melalui proses yang bertahap untuk menuju suatu homogenisasi dan bersifat progresif.
Dalam tulisan yang berjudul The Stages
of Economic Growth : A Non-Communist Manifesto, Rostow membentangkan pandangan tentang modernisasi yang dianggap sebagai cara untuk membendung semangat sosialisme. Teori Rostow tentang pertumbuhan pada dasarnya merupakan sebuah versi dari teori modernisasi dan pembangunan,yakni teori yang meyakini bahwa factor manusia (bukan struktur atau sistem) menjadi fokus utama perhatian mereka.Teori pertumbuhan adalah sebuah bentuk teori modernisasi yang menggunakan metafora pertumbuhan, yakni tumbuh sebagai oraganisme.
2.2Pertumbuhan Ekonomi
Economic growth dapat diartikan dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya, ketika berbicara tentang pembangunan, maka tidak dapat dilepaskan dari peningkatan kemampuan ekonomi dari manusia yang menjadi pelaku pembangunan itu sendiri. Muara dari economic growth adalah kemakmuran yang juga dapat menjadi tanda bahwa pembangunan telah berhasil dilakukan.
Tingkat pertumbuhan ekonomi menurut Rostow :
1. tingkat tradisional, ditandai oleh keterbatasan potensi produktivitas.
2. syarat untuk tinggal landas, rakyat yakin kemajuan ekonomi dapat dicapai.
3. tinggal landas, penerapan teknik industri modern disejumlah sektor ekonomi yang masih terbatas.
4. dorongan menuju kematangan, menyangkut penerapan teknologi modern terhadap keseluruhan sektor perekonomian.
5. tingkat konsumsi massal, memusatkan perhatian untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
2.3Pembangunan dalam hubungannya dengan Modernisasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya (http://novita-duniabisnis.blogspot.com).
Modernisasi merupakan suatu trend yang mengarah pada cara pandang serta cara hidup dari yang bersifat tradisional ke yang bersifat modern, yang juga merupakan ukuran rasio dari sumber daya kekuasaan. Semakin tinggi rasionya, maka modernisasi akan semakin mungkin untuk terjadi.
Khusus Pembangunan dalam hubungannya dengan Modernisasi dilihat dari dimensi pertumbuhan ekonomi, menurut Domar dan Harrod bahwa investasi menjadi persoalan penting dalam tiap proses pembangunan disebuah negara. Dapat juga dikatakan bahwa mereka menekankan bahwa investasi adalah standar keberhasilan dalam proses pembangunan (Magnus, 1984:12-13).
Formulasi asumsi tesebut secara kausalitas dapat dijelaskan ketika ada peningkatan investasi dalam sebuah negara, maka akan muncul sekian banyak variasi jenis usaha baru yang akan membuka penerimaan tenaga kerja baru. Jika semakin banyak angkatan kerja yang telah bekerja dan memiliki penghasilan, maka angka pengangguran akan terkurangi dan diganti dengan angkatan kerja produktif. Jika produktifitas msyarakat meningkat, maka kemampuan memenuhi kebutuhan hidup juga meningkat. Jika kebutuhan telah terpenuhi, maka itulah yang di sebut dengan kemakmuran yang menjadi tujuan modernisasi.
Logika ini juga berlaku terbalik. Jika investasi rendah, maka kemunculan industri atau usaha juga rendah. Jika tidak banyak jenis usaha dalam sebuah negara, maka penyerapan angkatan kerja juga rendah yang mengakibatkan pengangguran bertambah. Jika pengangguran bertambah, maka potensi masyarakat memenuhi kebutuhan –khususnya pengangguran tersebut– secara otomatis semakin tertutup. Akhirnya, jika pemenuhan kebutuhan tercapai, maka itu disebut dengan ketidakmamuran. Dalam arti lain, pembangunan telah gagal.
Tidak hanya investasi yang menjadi fokus penentuan indikator dari dua tokoh modernisasi ini, namun saving atau kemampuan masyarakat untuk menabung dari penghasilan yang mereka dapatkan, merupakan standar kedua dari keberhasilan pembangunan. Logika ekonominya, jika seseorang telah mampu menabung, maka kebutuhan hidupnya telah terpenuhi, dan itu menandakan sebuah kemakmuran. Namun jika seseorang tidak mampu menabung, maka ia masih belum mencapai kemakmuran, atau bahkan kurang terpenuhi kebutuhan hidupnya. Dan yang demikian tersebut adalah tanda kegagalan pembangunan.
Formulasi dua indikator keberhasilan pembangunan tersebut dapat diilustrasikan bahwa jika tabungan dan investasi dalam sebuah negara meningkat,
maka pertumbuhan ekonomi di negara tersebut juga secara otomatis meningkat. Sebaliknya, jika tabungan dan investasi sebuah negara menurun, maka pertumbuhan ekonomi juga menurun. Dan itu menandakan bahwa pembangunan yang selama ini dilakukan telah gagal.
Domar dan Harrod menawarkan dua strategi untuk menciptakan tingginya suhu investasi dan tabungan dari warga sebuah negara. Pertama, dengan melakukan penanaman modal domestik, dan kedua, menarik investasi dan hutang luar negeri.
Modernisasi Barat didahului oleh komersialisasi dan industrialisasi, sedangkan di Negara non-Barat didahului oleh komersialisasi dan birokrasi. Jadi modernisasi dapat dilihat terlepas dari industrialisasi. Di Barat modernisasi disebabkan oleh industrialisasi, sedangkan di kawasan lain modernisasi menyebabkan industrialisasi.
Modernisasi dan Pertumbuhan Ekonomi, menurut Bendix, didahului dengan industrialisasi yang merupakan seluruh perubahan sosial dan politik yang menyertai industrialisasi dikebanyakan negara yang menganut peradaban Barat.
Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dikategorikan berupa jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alam yang melimpah. Namun dalam beberapa tahun terakhir sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berasal dari biaya modal yang semakin murah. Sumber pertumbuhan yang lain berupa reformasi kebijakan yang pada akhirnya akan lebih memberikan kesempatan kepada dunia usaha untuk berkembang lebih baik. Terlebih lagi dengan tetap positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa krisis global ini, perhatian dari berbagai investor di seluruh dunia tertuju kepada Indonesia.
Optimisme terhadap perekonomian Indonesia sudah berkembang secara luas di luar negeri. Rasanya kita pantas berharap bahwa optimisme yang sama juga akan semakin berkembang di negara kita sehingga pada ujungnya kesejahteraan masyarakat dapat terus berkembang.
Pertanyaan lain dalam hubungan dengan pembangunan adalah tentang strategi apa yang paling tepat untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya ? Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya berarti pembangunan berlangsung diseluruh wilayah negara yang dilaksanakan dengan partisipasi aktif secara meluas dari masyarakat. Yang dimaksudkan dengan partisipasi aktif disini adalah keikut-sertaan banyak pihak atas dasar sukarela dalam proses kegiatan pembangunan. Pilihan untuk ikut serta itu dilakukan dengan pertimbangan yang rasional dan tanpa paksaan. Ini hanya mungkin dapat dilakukan bilamana rakyat mempunyai kemampuan, baik secara politik maupun secara ekonomi dan teknologi. Mereka mampu ikut serta dan mampu mengambil manfaat dari keikut sertaan itu secara wajar. Beberapa persyaratan yang perlu diindahkan dalam hal ini, antara lain adalah:
1. Adanya kemerdekaan atau kebebasan untuk memilih lapangan kerja dan kegiatan yang sesuai dengan keahlian dan keinginannya. Ini berhubungan dengan kedaulatan yang dimiliki rakyat sebagai warga negara.
2. Ada kemampuan atau kapabilitas untuk memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan dan yang sesuai dengan kegiatan yang diinginkan.
3. Kesadaran sebagai anggota masyarakat. Terkait dengan ini adalah, seseorang tidak hanya tahu hak-haknya dalam masyarakat, tetapi juga tahu kewajibannya.
Diantara beberapa strategi pembangunan yang diperlukan untuk itu adalah :
1. Yang berkenaan dengan upaya pemberdayaan politik rakyat. Artinya, rakyat diberi wewenang untuk mewujudkan hak demokrasinya dalam memutuskan sendiri tentang apa yang sesuai dengan aspirasi dan kepentingannya.
2. Pengembangan kemampuan, keahlian dan ketrampilan, baik untuk mengolah sumberdaya setempat maupun untuk mampu berpartisipasi aktif seperti yang dimaksudkan diatas. Wujud dari strategi ini adalah pendidikan dan pelatihan yang meluas dalam masyarakat. Disamping itu juga pengadaan berbagai fasilitas penunjang yang diperlukan, mulai dari prasarana fisik, pemudahan urusan secara administratif, pengadaan jaringan komunikasi dan informasi yang dibutuhkan.
3. Program-program sosial kemasyarakatan yang berkaitan dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut menjadi bagian dari kesadaran masyarakat yang antara lain tercermin pada nilai-nila kebenaran dan kesalahan, kebaikan dan kejahatan, kejujuran dan kecurangan. Dalam masyarakat Indonesia, nilai-nilai tersebut terdapat pada nilai-nilai agama yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila yang sekaligus menjadi dasar negara. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan dalam penataan pemerintahan dan pembangunan, seperti fondasi bagi suatu bangunan bertingkat. Nilai-nilai yang hidup itu mendorong timbulnya etos kerja, kepercayaan diri, dan loyalitas.
BAB III
P E N U T U P
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa modernisasi merupakan proses perkembangan lembaga-lembaga secara perlahan disesuaikan dengan perubahan fungsi secara cepat dan menimbulkan peningkatan yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam hal pengetahuan manusia.
Pertumbuhan ekonomi sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu dalam pembangunan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut, dengan modernisasi menjadi ujung tombak dari dimensi pertumbuhan ekonomi, untuk itu diharapkan persoalan ini menjadi persoalan penting bagi pemerintah dan warga dalam tiap proses pembangunan di sebuah negara.
DAFTAR PUSTAKA
Djafar, Rustam Dawali. Rusni, Diktat Mata Kuliah Teori Pembangunan Sosial. STIA Binataruna Gorontalo
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2174407-teori-teori-perubahan-sosial-kapitalisme/
http://novita-duniabisnis.blogspot.com/2011/03/pertumbuhan-ekonomi-indonesia.html
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT. Karena dengan berkat dan rahmat-Nya lah saya dapat menyusun serta menyelesaikan makalah yang judul “Pembangunan Sosial dan Dimensinya“ untuk memenuhi mata kuliah Teori Pembangunan Sosial, meskipun masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini, dan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing serta semoga dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi saya dan teman-teman sekalian.
Billahi Taufiq wal Hidayah
Boalemo, Agustus 2011
Penyusun
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT. Karena dengan berkat dan rahmat-Nya lah saya dapat menyusun serta menyelesaikan makalah yang judul “Modernisasi dan Pertumbuhan Ekonomi“ untuk memenuhi mata kuliah Teori Pembangunan Sosial yang memiliki suatu muatan soft skill ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.
Saya sangat menyadari bahwa kemampuan saya masih sangat terbatas. Sehingga hasil makalah saya ini masih banyak kekurangannya. Dan dengan tersusunnya makalah ini, semoga saya dan teman-teman sekalian dapat lebih mudah untuk memahami dan mengerti tentang Teori Pembangunan Sosial. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya maupun orang yang membacanya.
Billahi Taufiq wal Hidayah
Boalemo, Agustus 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................ 1
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH.......................................................................... 2
1.3 RUMUSAN MASALAH................................................................................... 2
1.4 TUJUAN PENULISAN..................................................................................... 3
1.5 MANFAAT PENULISAN............................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN................................................... 4
2.1 MODERNISASI................................................................................................... 4
2.2 PERTUMBUHAN EKONOMI...................................................................... 7
2.3 PEMBANGUNAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
MODERNISASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI....................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 15
3.1 SIMPULAN........................................................................................................... 15
3.2 SARAN.................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
Post a Comment
Post a Comment