-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Profil Sejarah Desa Tutulo Kec. Botumoito

Post a Comment

 

PROFIL DESA TUTULO

1 Kondisi Desa

 

1.1 Sejarah Desa Tutulo

          Tutulo adalah suatu pemukiman yang esisir pantai bertanjung ,letaknya di teluk tomini. Agak kebarat, jauhnya kurang lebih 10 km dari tilamuta, ibukota kewedanan boalemo tempo dulu dan menjadi ibukota kabupaten boalemo setelah penerapan otonomi daerah.

          Suatu tempat baru yang pada umumnya, jika pesisir pantai ditumbuhi oleh lebatnya hutan bakau (tangelo)  bahasa gorontalo,dengan hasil laut yang melimpah, dartan luas yang subur sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan.

          Konon suatu cerita yang menarik, dan berkesan pada generasi sekarang, tempat ini menjadi terkenal  dengan sebutan tutulowa, sebagaimana yang dikisahkan oleh orang- orang zaman dahulu.

          Alkisah pada waktu itu sebelum tahun 1941 penduduk asli yang berasal dari gorontalo(hulondalo) masih sedikit. Jika mereka bermaksud mencari ikan di laut sering diganggu oleh bajak laut(tamolabowa to deheto) yang berlabuh di pesisir kawasan pantai / hutan bakau.

          Bajak laut itu dating dari Negara tetangga Filiphina berasala dari pualau Mindanao, orang- orang tua menyebutnya dengan nama Mangginano. Dan juga ada bajak laut yang dating dari kepulauan Maluku asal pulau tobelo.

          Bajak laut yang berbeda etnis itu merupakan suku bangsa yang masih primitive dan biadab. Tidak mengherankan kedua bajak laut yang berbeda itu saling membunuh,menumpahkan darah, untuk menguasai semnanjung yang berhutan bakau itu. Penduduk yang sudah mukim harus selalu waspada dan hati-hati jika mereka bermaksud mencari ikan (mohala).

          Mengintip atau motutulowa (bhasa gorontalo) di celah-celah pohon bakau rutin mereka lakukan lebih dulu untuk memastikan apakah sebaliknya ada bajak laut yang mengintip atau mengintai mereka. Apabila ada musuh (bajak laut) terjadilah perlawanan dan keberanian penduduk yang mengakibatkan korban diantara kedua belah pihak.

          Peristiwa saling mengintai (motutulowa) ini banyak kali terjadi, sehingga tempat itu terbiasa disebut penduduk dengan nama tutulowa. Dalam perjalan dan perantian waktu daerah oesisir tutulowa yang kaya dengan hasil laut,kesuburan tanahnya cerita mengenai Mangginano yang identik bajak laut (tamololabowa) yang mnyeramkan bulu roma dan kejam dan suka membunuh itu tersiar luas ke penjuru pelosok kampong-kampung yang ada di daratan Gorontalo (Datahu Hulondalo).

          Mereka yang bermaksud merubah hidup untuk bertani, dating berommbongan dengan sejumlah perahu bersenjata lengkap membawa parang, tobak, danpanah, agar bila ada serangan musuh dapat membela diri.

          Setelah mukim ditutulowa mereka membuka kebun untuk bertani, diwaktu-waktu tertentu apabila mreka bermkasud mencari ikan pergi bersama-sama untuk mengantisipasi jangan sampai ada bajak laut yang menggangu.

          Tatkala merasa banyak penduduk yang sering dating bajak laut itupun  mulai takut dan meninggalkan pantai tutulowa sehingga bajak laut itupun tidak pernah dating lagi.

          Pada tahun 1942 dengan diprakarsai oleh jugugu hyppi, jogugu kedwanan boalemo dibentuklah suatu kampung  dengan nama tutulo diambil dari kata tutulowa.

          Karena kekosongan pemerintahan jogugu menunjuk radjak otuluwa yang populerdengan sebutan Tiyipilo, kepala kampung botumoito merangkapa semntara kepala kampung tutulo. Hal itu tidak berlangsung lama, kemudian jogugu menujnjuk Faris suko sebagai kepala kampung  yang kedua.

          Anehnya pelaksanaan pemerintahannya berkedudukan jauh di Tilamuta, tidak jelas mengapa dia popular dengan Taudaa Lolamu. Untuk ketiga kalinya Jogugu mengambil kabijakan faris suko digantikan oleh abdul kadir saidi biasa popularitas panggilan Tihundu. Ketiga kepala kampung tersut berasala dari luar tutulo.

          Pergantian ketiga kepala kampung hanya berprose dalam waktu hitungan bulan, menandakan pengendalian sangat labil. Karena perlu stabilitas pemerintahan terjadi lagi pergantian kepala kampung di bawah petengahan tahun1942 ditunjuk Djulu Djakatara orang ajdi kepala kampung sampai  pada tahun 1963.

          Agar kata tutulowa itu lestari sepanjang masa dengan sebutan asli maka pada momen musyawarah desa dihadiri Aparat desa BPD-LPM tokoh-tokoh masyrakat,agama,wanita,pemuda dan semua elemen masyrakat pada perode pertama pemerintahan Kepala desa Umar K Ahmad tahun 2004 tutulo dijadikan (lima) dusun. Dan atas usul mantan kepala Desa AR.Tuliabu dusun 5 dinamakan dusun Tutulowa.

          Demikian sejarah desa inikami susun untuk diwariskan kepada generasi yang akan datang sebagai fakta historis.

 

Sumber : Arsip Desa Tutulo Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo

by Angki


Related Posts

Post a Comment