BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari generasi ke generasi masyarakat suatu bangsa akan mengalami
pertumbuhan yang berbeda dimana kualitas masyarakatnya akan ditentukan oleh
pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh dan dimilikinya baik secara formal
maupun non formal. Masyarakat yang memperoleh pengalaman dan pembelajaran yang
berkualitas tentu saja akan menjadikan generasi yang berkualitas pula, begitu
juga sebaliknya. Salah satu indikator yang menentukan kualitas suatu generasi
masyarakat ditentukan oleh pendidikan yang diperoleh baik itu dari pendidikan
formal maupun pendidikan non formal, yang diawali melalui gejala pengenalan
(kognisi).
Peletakan dasar untuk pengembangan pikir dan kepribadian sangat
ditentukan oleh pengamatan terhadap lingkungan yang ia jalani. Pengalaman yang
diterima dari hasil pengamatan lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat
merupakan hal yang penting dan menentukan bagi anak untuk pengembangan ke
depan. Pertumbuhan sikap dan sifat setiap individu akan tergantung pada apa
yang dilihat, diperoleh, dan diajarkan oleh orang lain karena semua itu
menjadikan sumber pengetahuan dan pengalaman yang akan dilakukan oleh individu
tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah
yang dapat diangkat
pada makalah ini yakni akan mengangkat masalah “Bagaimana gejala pengenalan (kognisi) serta peranannya
pada kepribadian individu”.
Beberapa pertanyaan masalah yang akan kami
bahas yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan gejala pengenalan?
2.
Apa saja gejala pengenalan serta peranannya pada
pembentukan kepribadian individu?
BAB
II
PEMBAHASAN
Gejala pengenalan setiap individu
sejak terlahir ke dunia, maka sejak itupula individu tersebut mengenal
lingkungan. Pengalaman inilah yang kemudian secara alamiah akan berproses dalam
diri yang kemudian akan diwujudkan dalam perilaku kehidupannya. Mengamati
dirinya ataupun menurut dan meniru apa yang diperintahkan dan dilakukan orang
lain itulah yang akan dilakukannya. Setiap individu yang dilahirkan di muka
bumi ini memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. Perbedaan kecerdasan
inilah yang seringkali tidak disadari oleh kita.
A.
PENGINDERAAN
DAN PENGAMATAN
Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula
individu mengenal dunia sekitarnya dengan menggunakan alat inderanya individu
menerima secara langsung stimulus atau rangsang dari luar di samping menerima
rangsang dari dalam dirinya sendiri. Agar supaya individu dapat menyadari
sesuatu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Adanya obyek
yang diamati
2. Alat indra
atau reseptor yang cukup baik
3. Perlu adanya
perhatian, tanpa adanya perhatian tidak akan terjadi pengamatan
Dari hal
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ut mengadakan pengamatan ada syarat
yang bersifat :
a. Fisik atau kealaman
b. Fisiologik
c. Psikologik
B.
TANGGAPAN
Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang
pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan dalam mana
obyek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan.
Jadi, jika proses pengamatan sudah berhenti dan hanya tinggal kesan-kesannya
saja, peristiwa demikian ini disebut sebagai tanggapan. Misalnya berupa kesan
pemandangan alam yang baru kita lihat.
Tanggapan disebut “laten” (tersembunyi, belum
terungkap) apabila tanggapan tersebut ada dibawah sadar atau tidak kita sadari.
Sedang tanggapan disebut “aktual” (actueel = sungguh), apabila tanggapan
tersebut kita sadari.
C.
REPRODUKSI
DAN ASOSIASI
Reproduksi ialah pemunculan tanggapan-tanggapan
dari keadaan dibawah sadar (tidak disadari) ke dalam keadaan disadari. Ketika
mengingat kembali suatu yang telah kita amati dan yang kita alami. Reproduksi
dapat juga terjadi oleh karena adanya perangsang atau pengaruh dari luar.
Misalnya karena melihat gedung fakultas, teringatlah saya akan dosen-dosennya,
teringatlah saya akan cinta pertama dikampus dan lain sebagainya. Reproduksi
dapat juga muncul dengan sendirinya atau tidak dengan sengaja dan tidak
bersebab, jadi secara spontan muncul dalam kesadaran. Misalnya tanpa
sebab-sebab tertentu, muncullah peristiwa pedih yang mengingatkan masa-masa
lalu.
Menurut cara timbulnya, reproduksi bisa juga
terikat yaitu diikat dan didorong oleh kemauan sendiri. Dengan kata lain secara
sengaja dan atas kemauan sendiri kita dapat menimbulkan reproduksi itu. Dan
reproduksi bisa bersifat bebas atau tidak terikat yakni reproduksi yang timbul
dengan sendirinya, dengan tidak sengaja sehingga bersifat apa adanya dan liar
mengembara dalam benak kita.
D.
INGATAN
(Memory)
Ingatan (memory) ialah kekuatan jiwa untuk
menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam
perbuatan ingatan ialah : menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.
Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada
manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan
menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami. Namun tidak berarti bahwa
semua yang pernah dialami ini akan tetap tinggal seluruhnya dalam ingatannya,
oleh karena ingatan merupakan kemampuan yang terbatas. Proses ingatan itu dapat
digambarkan dari sifat ingatan yaitu sebagai berikut:
1. Ingatan yang
cepat dan mudah; artinya seseorang dapat dengan mudah dalam menerima
kesan-kesan, misalnya : ada orang yang dengan cepat dapat mengingat baik-baik suatu
lagu dan ada pula yang lambat.
2. Ingatan yang
luas, artinya : sekaligus seseorang dapat menerima banyak kesan-kesan dan dalam
daerah yang luas.
3. Ingatan yang
teguh, artinya : kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah,
melainkan tetap sebagaimana pd waktu menerimanya (tidak mudah lupa).
4. Ingatan yang
setia, artinya : kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah,
melainkan tetap sebagaimana pada waktu menerimanya
5. Ingatan
mengabdi atau patuh, berarti : bahwa kesan yang pernah dicamkan dapat dengan
mudah direproduksikan secara lancar
Berhubungan
dengan hal tersebut diatas, maka penyelidikan ingatan dilakukan dengan cara :
1. Metode
mempelajari (the learning method)
2. Metode
mempelajari kembali (the relearning method)
3. Metode
rekonstruksi
4. Metode
mengenal kembali
5. Metode
mengingat kembali
6. Metode
asosiasi berpasangan
E.
FANTASI
Fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan
atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan
diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan
yang akan mendatang. Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat terjadi
secara disadari dan tidak disadari.
F.
BERPIKIR
Berpikir (thinking) adalah merupakan aktivitas psikis yang
intensional dan terjadi apabila seseorang menjumpai problema (masalah) yang
harus dipecahkan. Dengan demikian bahwa dalam berpikir itu seseorang
menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka
mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi.
Berpikir mempunyai tiga fungsi yaitu membentuk pengertian,
membentuk pendapat/ opini dan membentuk kesimpulan.
G.
INTELEGENSI
Intelegensi ialah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru
dengan menggunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Orang dianggap
intelegen bila responsnya merupakan
respons yang baik terhadap stimulus yang diterimanya. Jadi individu itu adalah
intelegen kalau respons yang diberikan itu sesuai dengan stimulus yang
diterimanya. Untuk memberikan respons yang tepat organisme harus memiliki lebih
banyak stimulus dan respons. Dan hal tersebut dapat diperoleh dari hasil
pengalaman yang diperolehnya dan hasil-hasil respons yang telah lalu.
H.
INTUISI
Intuisi merupakan pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai
satu peristiwa atau kebenaran tanpa perurutan pikiran mirip ilham. Intuisi
merupakan bentuk perkiraan yang samar-samar, sering setengah disadari tanpa
diiringi proses berpikir yang cermat sebelumnya; namun kemudian dapat menuntun
pada satu keyakinan yaitu secara tiba-tiba dan pasti memunculkan satu keyakinan
yang tepat. Segala sesuatu yang diraba secara intuitif itu, tidak berlandaskan
satu pembuktian, namun tiba-tiba saja menciptakan satu kepastian langsung atau
satu keyakinan yang pasti. Contohnya para guru dalam menimbang dan memutuskan
sebagian besar dari perkara dan usahanya dengan intuisi.
I.
PENGAMATAN
MELALUI PANCA INDRA
Individu dalam mengamati obyek haruslah mempunyai perhatian
terhadap yang diamatinya dengan alat inderanya sehingga dapat menyadari apa
yang dilihatnya, didengarnya, dirabanya menimbulkan stimulus yang kemudian
dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak hingga akhirnya individu dapat
mengetahui obyek tersebut.
Pengamatan melalui pancaindera ini melalui :
1. Indera
penglihatan
2. Indera
pendengaran
3. Indera
pencium
4. Indera
pengecap, dan
5. Indera kulit
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan di atas, dapat kita ambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Peletakan dasar untuk
pengembangan pikir dan kepribadian sangat ditentukan oleh pengamatan terhadap
lingkungan yang ia jalani. Pengalaman yang diterima dari hasil pengamatan
lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat merupakan hal yang penting dan
menentukan bagi anak untuk pengembangan ke depan.
2.
Gejala pengenalan setiap individu sejak terlahir ke
dunia, maka sejak itupula individu tersebut mengenal lingkungan. Pengalaman
inilah yang kemudian secara alamiah akan berproses dalam diri yang kemudian akan
diwujudkan dalam perilaku kehidupannya. Setiap individu yang dilahirkan di muka
bumi ini memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. Perbedaan kecerdasan
inilah yang seringkali tidak disadari oleh kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Abu Ahmadi, H. Dre., Psikologi Umum, Penerbit PT Bina Ilmu,
Surabaya, Cet. I. 1983
Abdul Aziz El. Quussy, Ilmu Nafsi, (Usuhu Watathbiiqaatuhu At-Tarbawiyah), alih bahasa Dr.
Zakiah Darajat, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1976
Abdurrahman Saleh, Ilmu Jiwa Umum, Penerbit CV Darmabakti, Jakarta, Cet I, 1971
Arifin, M.H. Drs., M. Ed., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan
Keluarga, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta. Cet, IV, 1978
Arifin, M.H. Drs., M. Ed., Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia, Penerbit
Bulan Bintang, Jakarta. Cet, II, 1977
Bimo Walgito,
Drs., Pengantar Psikologi Umum, Penerbit
Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, Cet. I, Edisi III,
1981
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, akhirnya
kami kelompok II dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “GEJALA
PENGENALAN (KOGNISI)” tanpa menghadapi
hambatan sedikitpun. Makalah ini menyinggung mengenai hubungan
secara langsung setiap individu sejak dilahirkan dengan dunia luarnya.
Terima kasih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan
makalah ini hingga
rampung, di antaranya yaitu Dosen mata kuliah Pengantar
Psikologi serta rekan-rekan mahasiswa semester VIII S1 PAUD Fakultas Ilmu
Pendidikan UNG
Kelompok kami tidak menutup diri pada saran dan kritik yang pantas
penulis dapatkan guna lebih memperluas wawasan kami sehubungan dengan materi
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalam
Boalemo,
April 2010
Penyusun
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR
ISI .................................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................................................
1
A.
LATAR BELAKANG.................................................................................
1
B.
RUMUSAN MASALAH............................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN.........................................................................................................
2
A.
PENGINDERAAN DAN PENGAMATAN ..................................... 2
B.
TANGGAPAN ............................................................................................. 4
C.
REPRODUKSI DAN ASOSIASI ..........................................................
D.
INGATAN .....................................................................................................
E.
FANTASI ......................................................................................................
F.
BERPIKIR .....................................................................................................
G.
INTELEGENSI.............................................................................................
H.
INTUISI...........................................................................................................
I.
PENGAMATAN MELALUI PANCA INDRA.................................
BAB
III PENUTUP ................................................................................................................. 7
DAFTAR
PUSTAKA
Post a Comment
Post a Comment