-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Makalah : cara berpikir serta pengembangan diri

Post a Comment

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.  LATAR BELAKANG

Selama ini kita belajar tidak merujuk ke cara bekerja otak. Otak sebagai organ vital dalam belajar, sama sekali tidak dipelajari lebih dahulu cara bekerjanya otak oleh para pendidik dan juga anak didik.

Otak ternyata didesain untuk mencari makna. Sel-sel saraf otak akan tumbuh hebat bila diberi tantangan dan rangsangan-rangsangan baru. Jika kita memahami cara otak bekerja dan berfungsi, otak akan membalas dengan bekerja lebih baik. Kita akan mudah menemukan ide cemerlang, mengingat informasi ketika membutuhkan dan menemukan jalan keluar kreatif terhadap masalah.

Otak buntu merupakan momok bagi kalangan yang bergelut dengan gagasan dan kreativitas. Ternyata bukan hanya seniman  atau pemikir yang masuk kalangan yang bergelut dengan gagasan dan kreativitas. Pekerja kantoran juga tak jarang harus berkutat dengan ide-ide ketika ia diberi tugas menyiapkan laporan atau membuat presentasi. Bayangkan saja apabila pada saat itu pikiran kita sedang buntu.

 

 

B.  RUMUSAN MASALAH

Rumusan  masalah  yang  dapat  diangkat  pada makalah ini yakni akan mengangkat masalah  “Bagaimana cara berpikir serta pengembangan diri”.

Beberapa pertanyaan masalah yang akan kami bahas yaitu:

1.        Apa yang dimaksud dengan berpikir?

2.        Apa yang dimaksud dengan intelegensi?

3.        Bagaimana peranan keduanya pada pembentukan kepribadian?


BAB II

PEMBAHASAN

 

Alternatif untuk memecahkan masalah adalah otak. Otak mempunyai peran utama dalam menggambarkan peta pikiran. Peta pikiran merupakan salah satu dari jenis-jenis strategi kognitif yang terdiri proses berpikir, pengertian, pendapat, kesimpulan, bentuk-bentuk berpikir, tingkat-tingkat berpikir, intelegensi, intuisi, korelasi dan gangguan berpikir.

 

1.        PROSES BERPIKIR

1)    Berbagai cara pemecahan masalah

Berpikir selalu berhubungan dengan masalah yang timbul dari situasi masa kini, lampau dan mungkin masalah yang belum terjadi. Proses pemecahan masalah disebut proses berpikir.

Dalam pemecahan masalah timbullah dalam jiwa kita diantaranya :

-      Kita menghadapi suatu situasi yang mengandung masalah

-      Bagaimana masalah itu dapat dipecahkan

-      Hal manakah yang dapat membantu pemecahan masalah

-      Apakah tujuan masalah itu dipecahkan

Setiap menghadapi masalah terdapat berbagai macam faktor yang merupakan rangkaian pemecahan masalah itu sendiri. Apa masalahnya, bagaimana memecahkannya, apa tujuannya, faktor-faktor apa yang membantu.

Faktor yang menentukan adalah memahami tujuan memecahkan masalah tersebut, selain itu proses pemecahan masalah disesuaikan pula dengan tingkat kesukaran suatu masalah, karena tidak sama cara dalam pemecahannya.

 

2)    Proses berpikir dan kegiatan jiwa dalam berpikir

Berpikir dalam fungsinya untuk memecahkan suatu masalah dapat disimpulkan sesuai uraian diatas :

a.    Proses berpikir dalam memecahkan masalah :

-      Ada minat untuk memecahkan masalah

-      Memahami tujuan pemecahan masalah itu

-      Mencari kemungkinan-kemungkinan pemecahan

-      Menentukan kemungkinan mana yang digunakan

-      Melaksanakan kemungkinan yang dipilih untuk memecahkan masalah

b.   Dalam proses berpikir timbul kegiatan-kegiatan jiwa :

-      Membentuk pengertian

-      Membentuk pendapat

-      Membentuk kesimpulan

 

2.        PENGERTIAN

Pengertian merupakan hasil berpikir yang merupakan rangkuman sifat-sifat pokok dari suatu barang kenyataan yang dinyatakan dengan suatu perkataan. Contohnya kita mempunyai bermacam-macam tanggapan tentang kendaraan (bis, mobil, sepeda, kapal dan sebagainya) tanpa menyebutkan jenis kendaraan apa, maka pengertiannya masih abstrak (belum lengkap/ samar-samar). Tapi kalau kita mengatakan kendaraan bis, maka kita mempunyai pengertian yang konkrit walaupun belum menyebutkan jenis bis yang mana, warnanya, bis baru  atau lama, tetapi kita sudah mempunyai pengertian tentang bis dan bis berbeda dengan kendaraan lain seperti sepeda, kapal dan lain sebagainya.

Pengertian faedahnya antara lain :

a)    Sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari

Kebanyakan orang mengenal pengertian sesuai dengan hal-hal yang berhubungan dengan keperluan dan kepentingan masing-masing, contohnya petani mempunyai banyak pengertian yang berhubungan dengan penghidupannya sebagai petani.

b)   Membantu kita berpikir cepat

Dalam memecahkan masalah kita perlu berpikir dan dalam berpikir kita sangat membutuhkan pengertian-pengertian. Kurangnya pengertian akan menghambat kerja pikir kita. Contohnya di awal pendaftaran siswa baru, tentunya anak tersebut mempunyai pengertian tentang SMP tertentu walaupun belum sedalam mungkin, sehingga mereka dapat berpikir kemana  dia harus mendaftarkan diri.

 

3.        PENDAPAT

Pendapat adalah hasil pekerjaan pikir meletakkan hubungan antara tanggapan yang satu dengan yang lain, antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain yang dinyatakan dalam suatu kalimat.

 

4.        KESIMPULAN

Kesimpulan atau konklusi/ keputusan adalah proses kegiatan berpikir yang membentuk suatu pendapat baru yang dibentuk berdasarkan pendapat-pendapat lain yang telah ada. Macam-macam kesimpulan yakni :

1.   Kesimpulan deduktif

2.   Kesimpulan induktif

3.   Kesimpulan analogi

 

 

5.        BENTUK-BENTUK BERPIKIR

Bentuk-bentuk berpikir terbagi atas

a.    Berpikir dengan pengalaman (routine thinking)

b.   Berpikir representatif

c.    Berpikir kreatif

d.   Berpikir reproduktif

e.    Berpikir rasional

 

6.        TINGKAT-TINGKAT BERPIKIR

Aktifitas berpikir tidak pernah lepas dari suatu situasi atau masalah. Aktifitas berpikir adalah abstrak namun tidak semua masalah dapat dipecahkan secara abstrak bahkan beberapa persoalan kita hadapi dengan lebih konkrit. Sehubungan dengan itu ada beberapa tingkat berpikir :

a.    Berpikir konkret

b.   Berpikir skematis

c.    Berpikir abstrak

 

7.        INTELEGENSI

Intelegensi merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kualitas berpikir yakni kecerdasan pikir, dengan intelegensi fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi/ untuk memecahkan masalah serta dengan intelegensi orang dapat menimbang, menguraikan, menghubung-hubungkan pengertian satu dengan yang lain dan menarik kesimpulan.

 

8.        INTUISI

Intuisi artinya mengindera dengan jiwa atau memandang dengan batin. Kata lainnya ialah ilham artinya bisikan kalbu atau suara kalbu. Intuisi merupakan kemampuan jiwa manusia dalam mendapatkan kesimpulan dari suatu soal tanpa uraian, tanpa ketenangan dan analisa apapun

 

9.        KORELASI

Korelasi merupakan hubungan persesuaian antara sesuatu dengan sesuatu yang lain yang timbul dari menginterpretasikan gejala-gejala yang nampak dan dapat diamati.

 

10.    GANGGUAN BERPIKIR

Ganguan berpikir merupakan gangguan perkembangan pemikiran karena keterbatasan fungsi dan peranan, sifat-sifat dan kualitas berpikir sehingga dalam pengembangan diri secara normal agak terhambat.


 

BAB III

PENUTUP

 

Dari pembahasan di atas, dapat kita ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.   Otak didesain untuk mencari makna. Sel-sel saraf otak akan tumbuh hebat bila diberi tantangan dan rangsangan-rangsangan baru. Jika kita memahami cara otak bekerja dan berfungsi, otak akan membalas dengan bekerja lebih baik. Kita akan mudah menemukan ide cemerlang, mengingat informasi ketika membutuhkan dan menemukan jalan keluar kreatif terhadap masalah.

2.   Alternatif untuk memecahkan masalah adalah otak. Otak mempunyai peran utama dalam menggambarkan peta pikiran. Peta pikiran merupakan salah satu dari jenis-jenis strategi kognitif yang terdiri proses berpikir, pengertian, pendapat, kesimpulan, bentuk-bentuk berpikir, tingkat-tingkat berpikir, intelegensi, intuisi, korelasi dan gangguan berpikir.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abu Ahmadi, H. Dre., Psikologi Umum, Penerbit PT Bina Ilmu, Surabaya, Cet. I. 1983

Abdul Aziz El. Quussy, Ilmu Nafsi, (Usuhu Watathbiiqaatuhu At-Tarbawiyah), alih bahasa Dr. Zakiah Darajat, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1976

Abdurrahman Saleh, Ilmu Jiwa Umum, Penerbit CV Darmabakti, Jakarta, Cet I, 1971

Arifin, M.H. Drs., M. Ed., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta. Cet, IV, 1978

Arifin, M.H. Drs., M. Ed., Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta.  Cet, II, 1977

Bimo Walgito, Drs., Pengantar Psikologi Umum, Penerbit Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, Cet. I, Edisi III, 1981

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, akhirnya  kami Kelompok VI  dapat  menyelesaikan  makalah  yang berjudul “BERPIKIR DAN INTELEGENSI” tanpa menghadapi  hambatan  sedikitpun.  Makalah ini menyinggung mengenai hubungan secara langsung setiap individu sejak dilahirkan dengan dunia luarnya.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi  dalam  penyusunan  makalah  ini  hingga  rampung,  di  antaranya yaitu Dosen mata kuliah Pengantar Psikologi serta rekan-rekan mahasiswa semester VIII S1 PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan UNG

Kelompok kami tidak menutup diri pada saran dan kritik yang pantas penulis dapatkan guna lebih memperluas wawasan kami sehubungan dengan materi makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam

 

Boalemo, April 2010

Penyusun

Kelompok VI

i


 


DAFTAR ISI

 

 

 

KATA PENGANTAR...............................................................              i

DAFTAR ISI ..........................................................................             ii

BAB I   PENDAHULUAN.........................................................              1

A.  LATAR BELAKANG...............................................              1

B.  RUMUSAN MASALAH..........................................              1

BAB II   PEMBAHASAN.........................................................              2

1.  PROSES BERPIKIR...............................................              2

2.  PENGERTIAN........................................................              3

3.  PENDAPAT............................................................              4

4.  KESIMPULAN.......................................................              4

5.  BENTUK-BENTUK BERPIKIR...............................              5

6.  TINGKAT-TINGKAT BERPIKIR..............................              5

7.  INTELEGENSI.......................................................              5

8.  INTUISI.................................................................              5

9.  KORELASI............................................................              6

10.GANGGUAN BERPIKIR.........................................              6

BAB III   PENUTUP ...............................................................              7

DAFTAR PUSTAKA  

ii

 

Related Posts

Post a Comment