-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Makalah : Manusia, pembawaan dan lingkungan serta peranannya pada kepribadian individu

Post a Comment

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.     LATAR BELAKANG

Perkembangan manusia ditentukan oleh banyak faktor yang diantaranya merupakan faktor-faktor yang dibawa oleh individu pada waktu dilahirkan serta pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu itu.

Menurut beberapa teori setiap individu dilahirkan telah membawa sifat tertentu dan sifat-sifat inilah yang akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan, sedangkan faktor lain yaitu lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan individu itu.

 

 B.  RUMUSAN MASALAH

Rumusan  masalah  yang  dapat  diangkat  pada makalah ini yakni akan mengangkat masalah  “Manusia, pembawaan dan lingkungan serta peranannya pada kepribadian individu”.

Beberapa pertanyaan masalah yang akan kami bahas yaitu:

1.             Apa yang dimaksud dengan manusia, pembawaan dan lingkungan?

2.             Apa saja faktor-faktor serta peranannya pada pembentukan manusia, pembawaan dan lingkungan?


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

1.     Manusia dan Perkembangannya

Manusia adalah merupakan makhluk-makhluk hidup yang sempurna bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Akibat dari unsur kehidupan yang ada manusia, manusia berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan-perubahan dalam segi fisiologik maupun perubahan-perubahan dalam segi psikologik. Bagaimana manusia berkembang dibicarakan secara mendalam dalam psikologi perkembangan sebagai salah satu psikologi khusus yang membicarakan tentang masalah perkembangan manusia. Mengenai faktor-faktor yang menetukan dalam perkembangan manusia ternyata terdapat bermacam-macam pendapat para ahli, sehingga pendapat-pendapat itu menimbulkan bermacam-macam teori mengenai perkembangan manusia. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lain, bahkan ada yang bertentangan satu dengan yang lain. Teori-teori perkembangan tersebut ialah :

 

a.       Teori Nativisme

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia itu akan ditentukan oleh faktor-faktor natives, yaitu faktor-faktor keturunan yang merupakan faktor-faktor yang dibawa oleh individu pada waktu dilahirkan. Menurut teori ini sewaktu individu dilahirkan telah membawa sifat-sifat tertentu, dan sifat-sifat inilah yang akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan, sedangkan faktor lain yaitu lingkungan, termasuk didalamnya pendidikan dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap perkembangan individu itu. Teori ini ditemukan oleh Schopenhauer (Bigot, Kohstamm, Palland, 1950.

 

 

b.      Teori Empirisme

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan seseorang individu akan ditemukan oleh empirinya atau pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu itu. Dalam pengertian pengalaman termasuk juga pendidikan yang diterima oleh individu yang bersangkutan. Menurut teori ini individu yang dilahirkan itu sebagai kertas atau meja yang putih bersih yang belum ada tulisan-tulisannya. Akan menjadi apakah individu itu kemudian, tergantung pada apa yang akan dituliskan diatasnya. Karena itu peranan pendidikan dalam hal ini sangat besar, pendidiklah yang akan menentukan keadaan individu itu dikemudian hari. Karena itu aliran atau teori ini dalam lapangan pendidikan menimbulkan pandangan yang optimis yang memandang bahwa pendidikan merupakan usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi individu. Teori empirisme ini dikemukakan oleh John Locke, juga sering dikenal dengan teori “tabularasa”, yang memandang keturunan atau pembawaan tidak mempunyai peranan.

 

c.       Teori Konvergensi

Teori ini merupakan teori gabungan (konvergen) dari kedua teori tersebut diatas, yaitu suatu teori yang dikemukakan oleh Wiliam Stem. Menurut W. Stem baik pembawaan maupun pengalaman atau lingkungan mempunyai peranan yang penting di dalam perkembangan individu. Perkembangan individu akan ditentukan baik oleh faktor yang dibawa sejak lahir (faktor endogen) maupun faktor lingkungan (termasuk pengalaman, dan pendidikan) yang merupakan faktor eksogen penyelidikan dari W. Stem memberikan bukti tentang kebenaran dari teorinya. W. Stem mengadakan penyelidikan dengan anak-anak kembar di Hamburg. Dilihat dari segi faktor endogen atau faktor genetik anak yang kembar mempunyai sifat-sifat keturunan yang dapat dikatakan sama.

 

2.     Faktor pembawaan dan Lingkungan

Faktor endogen ialah faktor atau` sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga kelahiran. Jadi faktor endogen merupakan faktor keturunan atau faktor pembawaan. Oleh karena individu itu terjadi dari bertemunya ovum dari ibu dan sperma dari ayah, maka tidaklah mengherankan kalau faktor endogen yang dibawa oleh individu itu mempunyai sifat-sifat seperti orang tuanya. Seperti pepatah Indonesia yang menyatakan “air di cucuran akhirnya jatuh ke pelimbahan juga” ini berarti bahwa keadaan atau sifat-sifat dari anak itu tidak meninggalkan sifat-sifat dari orang tuanya.

 

3.     Kelainan Psikis

Di dalam psikologis dikenal tingkahlaku-tingkahlaku yang menyimpang dari lingkungan dari tingkahlaku yang normal. Penyimpangan tingkah laku ini disebabkan oleh adanya kelainan psikis pada orang-orang yang bersangkutan cabang psikologi yang khusus mempelajari kelainan psikis ini disebut psikopatologi atau psikologi abnormal, sedangkan usaha-usaha memperbaiki atau menyembuhkan kelainan-kelainan ini dilakukan dalam psikologi klinis.

Kelainan-kelainan psikis sering kali pula disebabkan oleh penyakit-penyakit badaniah. Disamping itu kelainan psikis dapat juga dianggap sebagai penyakit kejiwaan.

Kelainan psikis ada bermacam-macam dan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis sebagai berikut :

-          Keterbelakangan Mental

Seperti sudah diuraikan diatas, sebagian orang di dunia ini (2,2%) rendah sekali tingkat intelegensinya dan mereka ini disebut sebagai orang-orang mempunyai keterbelakangan mental, atau disingkat terbelakang, yang diantaranya memiliki tanda-tanda kecerdasan sangat terbatas, daya ingatnya lemah dan lain sebagainya.

 

-          Kelainan seksual

Ada dua macam kelainan pada tingkah laku seksual, yaitu kelainan pada obyeknya, dan kelainan pada caranya :

1.      Kelainan pada obyeknya : Disini cara seseorang memuaskan dorongan seksualnya adalah normal, tetapi obyek yang dijadikan sasaran pemuasan itulah yang lain dari pada biasanya. Pada manusia normal, obyek tingkah laku seksual adalah manusia dari lawan jenisnya, tetapi pada orang yang menderita kelainan seksual jenis ini obyeknya bisa berupa orang dari jenis kelamin yang sama (homo seksual pada pria dan lesbian pada wanita), anak dibawah umur (fedofili), hewan (sodomi) pakaian (fetesisme) dan lain-lain.

2.      Kelainan pada caranya : Obyek pemuasan seksual tetap lawan jenisnya, tetapi caranya yang tidak biasa, misalnya memamerkan alat kelamin (eksbibisionis), mengintip (voyeuris), menyakiti partnernya atau disakiti oleh partnernya (sadis atau masokbis).

-          Psikoneurosis

Psikoneurosis pada hakekatnya bukanlah suatu penyakit. Orang-orang yang menderita Psikoneurosis (atau secara singkat disebut neurosis saja) pada umumnya dapat kita sebutkan sebagai orang normal. Yang diderita oleh orang neurosis adalah ketegangan pribadi yang terus menerus akibat adanya konflik-konfliknya sehingga tegangan tidak kunjung reda dan akhirnya menjadi neurosis.  

-          Psikosis

Psikosi disebut juga dengan kelainan kepribadian yang besar (psychosis mayor), karena seluruh kepribadian orang yang bersangkutan terkena dan orang tersebut tidak dapat lagi hidup dan bergaul normal dengan orang-orang lain disekitarnya.

 

 

-          Psikopati

Psikopati adalah kelainan tingkahlaku, khususnya berbentuk tingkahlaku yang anti sosial, yaitu tidak memperdulikan norma-norma sosial. Orang yang bersangkutan seolah-olah tidak mempunyai “hati nurani”, ia berbuat semaunya sendiri tanpa mempertimbangkan kepentingan orang lain. Dalam bentuk ekstrimnya seorang psikopat dapat menjadi pembunuh berdarah dingin atau penipu ulung.

 

 

 

 


 

BAB III

PENUTUP

 

 

Dari pembahasan di atas, dapat kita ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut manusia bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya merupakan makhluk hidup yang sempurna, akibat dari unsur kehidupan yang ada manusia, manusia berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan-perubahan dalam segi fisiologik maupun perubahan-perubahan dalam segi psikologik.

Manusia bagaimana berkembang dibicarakan secara mendalam dalam psikologi perkembangan sebagai salah satu psikologi khusus yang membicarakan tentang masalah perkembangan manusia. Mengenai faktor-faktor yang menetukan dalam perkembangan manusia ternyata terdapat bermacam-macam pendapat para ahli, sehingga pendapat-pendapat itu menimbulkan bermacam-macam teori mengenai perkembangan manusia.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 Abu Ahmadi, H. Dre., Psikologi Umum, Penerbit PT Bina Ilmu, Surabaya, Cet. I. 1983

Abdul Aziz El. Quussy, Ilmu Nafsi, (Usuhu Watathbiiqaatuhu At-Tarbawiyah), alih bahasa Dr. Zakiah Darajat, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1976

Abdurrahman Saleh, Ilmu Jiwa Umum, Penerbit CV Darmabakti, Jakarta, Cet I, 1971

Arifin, M.H. Drs., M. Ed., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta. Cet, IV, 1978

Arifin, M.H. Drs., M. Ed., Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta.  Cet, II, 1977

 

Bimo Walgito, Drs., Pengantar Psikologi Umum, Penerbit Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, Cet. I, Edisi III, 1981

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, akhirnya  kami Kelompok vII  dapat  menyelesaikan  makalah  yang berjudul “MANUSIA, PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN” tanpa menghadapi  hambatan  sedikitpun.  Makalah ini menyinggung mengenai hubungan secara langsung setiap individu sejak dilahirkan dengan dunia luarnya.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi  dalam  penyusunan  makalah  ini  hingga  rampung,  di  antaranya yaitu Dosen mata kuliah Pengantar Psikologi serta rekan-rekan mahasiswa semester VIII S1 PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan UNG

Kelompok kami tidak menutup diri pada saran dan kritik yang pantas penulis dapatkan guna lebih memperluas wawasan kami sehubungan dengan materi makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam

 

Boalemo,            2010

Penyusun

Kelompok VII

i


 


DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR..................................................................................................................                i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................               ii

BAB I   PENDAHULUAN........................................................................................................               1

A.             LATAR BELAKANG.................................................................................               1

B.             RUMUSAN MASALAH............................................................................               1

BAB II   PEMBAHASAN.........................................................................................................               2

1.             MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA......................................               2

2.             FAKTOR PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN..........................               4

3.             KELAINAN PSIKIS...................................................................................               4

 

BAB III   PENUTUP .................................................................................................................               7

DAFTAR PUSTAKA  

i

 

Related Posts

Post a Comment