Proses supervisi merupakan rangkaian kagiatan yang dilaksanakan ketika melakukan supervisi. Menurut Tim Pakar Manajemen Pendidikan (2004:53) secara umum proses pelaksanaan supervisi dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu:
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi permasalahan. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan supervisi adalah :
a. Mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi atau rapat staf,
b. Mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap data yang dikumpulkan,
c. Mengklasifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan,
d. Menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
e. Menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan profesionalisme Pendidik.
2. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan Pendidik. Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan pemberian bantuan dari supervisor kepada Pendidik, agar dapat terlaksana dengan efetif pelaksanaannya harus sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan ada follow up untuk melihat keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervisi.
3.Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervisi. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif. Sasaran evaluasi supervisi ditujukan kepada semua orang yang terlibat dalam proses pelaksanaan supervisi. Hasil dari evaluasi supervisi akan dijadikan pedoman untuk menyusun program perencanan berikutnya. Soetopo dan Soemanto (1984: 84-85) mengemukakan evaluasi berpedoman pada tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan supervisi dirumuskan sesuai dengan corak dan tujuan sekolah.
Mengkomunikasikan langkah-langkah supervisi pendidikan dari berbagai pendekatan dan Tugas-tugas supervisi pendidikan
A. Tugas Supervisi Pendidikan.
Seorang supervisior dapat dilihat dari tugas yang dikerjakannya. Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor tampak jelas perannya. Sesuai dengan pengertian hakiki supervisi, maka supervisi berperan atau bertugas memberi support (supporting), membantu (assisting) dan mengikutsertakan (sharing).
Selain itu, seorang supervisior bertugas sebagai:
a. Koordinator.
b. Konsultan.
c. Pemimpin Kelompok.
d. Evaluator .
Tugas lain bagi seorang supervisi atau pengawas akademik, yakni mencakup hal-hal berikut:
1. Mengupayakan agar guru lebih bersungguh-sungguh dan bekerja lebih keras serta bersemangat dalam mengajar.
2. Mengupayakan agar sistem pengajaran ditata sedemikian rupa sehingga berlaku prinsip belajar tuntas, yaitu guru harus berupaya agar murid benar-benar menguasai apa yang telah diajarkan dan tidak begitu saja melanjutkan pengajaran ke tingkat yang lebih tinggi jika murid Belum tuntas penguasaannya.
3. Memberikan tekanan (pressure) terhadap guru untuk mencapai tujuan pengajarannya, dengan disertai bantuan (support) yang memadai bagi keberhasilan tugasnya.
4. Membuat kesepakatan dengan guru maupun dengan sekolah mengenai jenis dan tingkatan dari target output yang harus mereka capai sehubungan dengan keberhasilan pengajaran.
5. Secara berkala melakukan pemantauan dan penilaian (assessment) terhdap keberhasilan (efektifitas) mengajar guru, khususnya dalam kaitannya dengan kesepakatan yang dibuat pada butir (4) di atas.
6. Membuat persiapan dan perencanaan kerja dalam rangka pelaksanaan butir-butir di atas, menyusun dokumentasi dan laporan bagi setiap kegiatan, serta mengembangkan sistem pengelolaan data hasil pengawasan.
7. Melakukan koordinasi serta membuat kesepakatan-kesepakatan yang diperlukan dengan kepala sekolah, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan pemantauan dan pengendalian efektifitas pengajaran serta hal yang berkenaan dengan akreditas sekolah yang bersangkutan.
Melakukan simulasi pelaksanaan supervisi pengajaran di kelas
A. Simulasi
Kata simulasi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu simulation yang berarti pekerjaan tiruan/menirukan. Metode simulasi adalah metode belajar mengajar dengan cara menirukan situasi tiruan untuk memahami konsep, prinsip atau ketrampilan tertentu. Metode ini digunakan sebagai asumsi bahwa tidak semua proses pembelajaran bisa dilakukan secara langsung pada obyek yang sebenarnya. Metode simulasi terbagi menjadi beberapa jenis metode, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia.
2. Psikodrama
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Metode ini biasanya digunakan untuk terapi agar murid memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya.
3. Role playing
Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian simulasi yang menekankan keikutsertaan murid untuk menirukan masalah-masalah situasi sosial. Metode ini sering digunakan untuk kalangan anak-anak usia dini.
Langkah-langkah dalam menggunakan metode simulasi:
1. Langkah persiapan
a. Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak
dicapai.
b. Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang
akan disimulasikan.
c. Guru menetapkan pemain yang terlibat dalam simulasi,
peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta
waktu yang disediakan.
d. Memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya
khususnya yang terlibat dalam pemeran simulsi.
2) Langkah pelaksanaan
a. Simulasi mulai dimainkan oleh pemeran.
b. Para murid lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
c. Guru memberikan bantuan kepada para pemeran yang
mempunyai kesulitan.
d. Simulasi hendaknya berhenti pada saat puncak. Hal ini
dimaksudkan untuk mendorong para murid untuk berfikir
dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3) Langkah penutup.
a. Melakukan dialog baik tentang jalannya simulasi maupun
materi cerita yang disimulasikan.
b. Memberi kesimpulan dari apa yang telah disimulasikan.
Post a Comment
Post a Comment