ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP
TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Pengangguran merupakan masalah yang harus diselesaikan pemerintah Indonesia dalam era globalisasi ini karena dampak dari pengangguran dapat memicu tingginya tingkat kriminalitas yang tinggi. Semakin berhasil pemerintah mengurangi tingkat pengangguran maka tingkat pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat dan tentu kesempatan kerja akan meningkat dan juga dapat mengurangi tingkat kriminalitas yang tinggi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.
Penulis menggunakan instrumen penelitian kepustakaan, studi dokumentasi, browsing internet, dimana data yang diambil merupakan data skunder dari instansi terkait terutama Badan Pusat Statistik Indonesia, serta dalam menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana.
Hasil pengolahan data didapat pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul makalah ”Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Pengangguran di Indonesia”.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.
1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi praktis maupun teoritis sebagai berikut;
1. Secara teoritis, diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan ekonomi pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.
2. Secara praktis, diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang berharga pada peningkatan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia..
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari pekerjaan tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Pengangguran merupakan suatu ukuran dimana seseorang dikategorikan sebagai penganggur atau mencari pekerjaan apabila termasuk penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia diatas 15 tahun. Penduduk usia kerja dibagi atas dua kelompok besar yakni angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang masih sekolah, ibu rumah tangga atau pensiunan. Angkatan kerja terbagi dua yaitu bekerja dan menganggur atau mencari pekerjaan.
Menurut Sadono Sukirno (2010), pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah penduduk Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk Indonesia pada 2018 menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencapai 266,79 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut Indonesia masih berada di urutan keempat sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia berada di bawah Tiongkok, India dan Amerika Serikat. Kenaikan tersebut juga diikuti oleh naik turunnya jumlah pengangguran, hal ini menunjukkan kenaikan jumlah penduduk tidak terserap ke lapangan pekerjaan sehingga jumlah pengangguran naik turun.
Peningkatan angkatan kerja baru yang lebih besar dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia terus menunjukkan jurang yang terus membesar. Kondisi ini semakin membesar setelah krisis ekonomi global tahun 2008. Dengan adanya krisis ekonomi tidak saja jurang antara peningkatan angkatan kerja baru dengan penyediaan lapangan kerja yang rendah terus semakin dalam, tetapi juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun ke tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian daerah tersebut berkembang dengan baik (Sadono Sukirno, 2008).
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan suatu daerah khususnya dalam bidang ekonomi, pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi selama periode 2000-2018. Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan trend meningkat. Hal ini terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut yang tumbuh di atas rata-rata 6-7% per tahun dan masih berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Berikut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan data abstraksi bulan Februari 2018 mengenai tenaga kerja dan upah buruh.
a. Tenaga Kerja
Jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibanding Februari 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,20 persen, meningkat 0,18 persen poin.
Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 140 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,13 persen pada Februari 2018. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,92 persen.
Penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang, bertambah 2,53 juta orang dibanding Februari 2017. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,68 persen poin), Jasa Lainnya (0,40 persen poin), dan Industri Pengolahan (0,39 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah Pertanian (1,41 persen poin), Konstruksi (0,20 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,16 persen poin).
Sebanyak 73,98 juta orang (58,22 persen) penduduk bekerja di kegiatan informal, akan tetapi persentasenya menurun sebesar 0,13 persen poin dibanding Februari 2017. Dari 127,07 juta orang yang bekerja, sebesar 7,64 persen masuk kategori setengah menganggur dan 23,83 persen pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur dan pekerja paruh waktu naik masing-masing sebesar 0,02 persen poin dan 1,31 persen poin.
b. Upah Buruh
Rata-rata upah buruh pada Februari 2018 sebesar 2,65 juta rupiah, tertinggi di Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi, yaitu sebesar 4,13 juta rupiah, sedangkan terendah di Kategori Jasa Lainnya, yaitu sebesar 1,44 juta rupiah. Rata-rata upah buruh laki-laki per bulan (2,91 juta rupiah), lebih tinggi dibanding perempuan (2,21 juta rupiah).
Terdapat 6 kategori dengan rata-rata upah buruh per bulan di bawah rata-rata upah buruh nasional. Rata-rata upah buruh yang menamatkan pendidikan universitas sebesar 4,42 juta rupiah per bulan, hampir 3 kali lipat dari rata-rata upah buruh dengan pendidikan SD ke bawah yang hanya sebesar 1,57 juta rupiah
Untuk mencari tingkat pengangguran dihitung dengan rumus :
Jumlah pengangguran
Tingkat pengangguran = x 100%
Jumlah tenaga kerja
Untuk mengetahui seberapa besar peluang angkatan kerja untuk berpartisipasi dan masuk dalam pasar kerja dapat terlihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja dengan rumus:
Jumlah angkatan kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja = x 100%
Jumlah tenaga kerja
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi adalah :
a. Faktor sumber daya manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. SDM merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
b. Faktor sumber daya alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
c. Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas. Serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d. Faktor budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
e. Faktor sumber daya modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktifitas. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional. Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari pekerjaan tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia. Kemungkinan tingkat pengangguran dipengaruhi oleh tingkat inflasi atau faktor-faktor lainnya.
pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
3.2 Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memfokuskan kepada masalah pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat pengangguran.
DAFTAR PUSTAKA
Sadono Sukirno, 2008, “Teori Pengantar Makro”, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sadono Sukirno, 2007, “Makro Ekonomi Modern”, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/07/08/jumlah-penduduk-indonesia-akan-mencapai-puncaknya-pada-2062
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/1484/februari-2018--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-13-persen--rata-rata-upah-buruh-per-bulan-sebesar-2-65-juta-rupiah.html
https://today.line.me/id/pc/article/Berapa+sih+Angka+Pengangguran+di+Indonesia+tahun+2018-DoxmNX
MAKALAH
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP
TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA
MATA KULIAH BISNIS INTERNASIONAL
DOSEN PENGAMPUH : FEBRIYANTI LAKORO, SE.M.Ak
Disusun Oleh :
SELAN LASIMPALA
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN
STIM BOALEMO
2019
Post a Comment
Post a Comment