TUGAS PRAKARYA
LAPORAN PERENCANAAN USAHA
BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KERAJINAN
( KERAJINAN NYIRU )
LOGO
DISUSUN OLEH
FARADILA E. LUMULA
FRETY MUSTAPA
MAN 1 BOALEMO
2022
PENGAMBILAN BAHAN BAKU
PROSES PEMBUATAN
HASIL PRODUK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Allah SWT karena berkat Rahmat, nikmat, dan karunia NYA lah kami dapat
menyelesaikan Laporan Perencanaan Usahal ini sehingga penyusun dapat
menjelaskan pembuatan Laporan Perencanaan Usaha ini. Laporan Perencanaan Usaha
ini kami buat sebagai salah satu kewajiban dalam menjalankan tugas mata pelajaran Prakarya. Disamping itu Laporan
Perencanaan Usaha ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan nilai pada
tugas sekolah di MAN 1
Boalemo Tahun ajaran 2022/ 2023.
Dalam penyusunan Tugas Laporan
Perencanaan Usaha ini tak luput dari bantuan beberapa pihak yang telah
membimbing dalam pembuatan Laporan Perencanaan Usaha ini,dan kami mengucapkan
banyak terimakasih.
Akhirnya kami menyadari Laporan
Perencanaan Usahal ini masih belum sempurna namun, perlu kami sampaikan. Semoga
hasil kecil ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat membawa manfaat dalam
pengembangan dan peningkatan mutu.
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL
KATA PENGANTAR
......................................................................................................... I
DAFTAR ISI..................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................
1.3 TUJUAN................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 6
2.1 PERENCANAAN
USAHA KERAJINAN NYIRU.................................................................. 6
2.2 PERHITUNGAN HARGA DALAM USAHA KERAJINAN NYIRU................................... 7
2.3
PROMOSI DALAM USAHA KERAJINAN NYIRU............................................................. 7
2.4 STRATEGI PENJUALAN KERAJINAN NYIRU ................................................................... 7
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 8
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................... 8
3.2 SARAN........................................................................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. LATAR
BELAKANG
Nyiru / Tampah, Alat Dapur Tradisional Indonesia. Keberadaan alat Tampah
atau di daerah Gorontalo lebih
dikenal dengan nama Titihe, sudah
cukup lama dan secara turun-temurun digunakan oleh masyarakat Gorontalo. Mungkin nama Nyiru atau Tampah di
masyarakat lain di Nusantara mempunyai istilah berbeda.
Nyiru biasa
dibuat oleh perorangan ataupun oleh kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM). Nyiru merupakan alat dapur tradisional yang terbuat dari
anyaman bambu. Bentuknya bundar dengan diameter antara 36 hingga 70 cm. Pada
bagian tepi diberi lapisan irisan bambu melingkar sebagai penguat, lebarnya sekitar 3-5 cm.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana perencanaan
usaha Kerajinan Nyiru
2.
Bagaimana perhitungan
harga dalam usaha Kerajinan Nyiru
3.
Bagaimana Promosi yang
dilakukan dalam usaha Kerajinan Nyiru
4.
Bagaimana strategi
penjualan Kerajinan Nyiru
1.3 TUJUAN
1.
Agar Mampu Mengetahui
Bagaimana perencanaan usaha Kerajinan Nyiru
2.
Agar Mengetahui
Bagaimana perhitungan harga dalam usaha Kerajinan Nyiru
3.
Agar Mengetahui
Bagaimana Promosi yang dilakukan dalam usaha Kerajinan Nyiru
4.
Agar Mengetahui dan
Memahami strategi penjualan Kerajinan Nyiru
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERENCANAAN USAHA KERAJINAN
NYIRU
A. ASPEK PERENCANAAN USAHA
Dalam laporan perencanaan usaha
ini ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Pengrajin
Bambu. Umumnya di daerah Boalemo ini masih bisa ditemukan para pengrajin bambu, kemampuan dan keterampilan mereka dalam
menciptakan produk kerajinan bambu tidak perlu diragukan lagi.
2. Ketersediaan
Bahan baku yang digunakan adalah bambu
3. Jenis
kerajinan bambu yang dihasilkan berdasarkan karakteristik desain produknya
terdiri dari dua kelompok. Pertama adalah jenis kerajinan bambu yang bersifat
original, artinya produk kerajinan yang dihasilkan sepenuhnya menggunakan bahan
baku bambu, bentuk atau desain yang kaku (standard), proses pengerjaan yang
lebih cepat dan lebih sederhana. Sedangkan jenis kerajinan bambu yang telah
mengalami pengembangan adalah produk kerajinan yang dihasilkan telah
dikombinasikan dengan bahan baku lain seperti rotan, bentuk atau desain yang
unik, lebih menarik, namun proses pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih
lama dan lebih rumit.
4. Dalam aspek
permodalan diketahui bahwa pengrajin pada umumnya menggunakan modal sendiri dan
belum memanfaatkan pinjaman perkuatan modal usaha dari Bank. Hal ini terjadi
dikarenakan terjalinnya kepercayaan yang cukup baik antara pengrajin dengan
penjual bambu (pengepul) dan antara pengrajin dengan tenaga pemasarnya.
5. Penentuan
harga jual produk dilakukan dengan memperhitungkan harga bahan baku yang
digunakan, gaji karyawan, lama waktu yang dibutuhkan dan tingkat kesulitan
dalam pengerjaannya serta berbagai biaya overhead lainnya. Berlaku pula harga
pasar, sehingga produk yang dijual memiliki standar harga yang disepakati
bersama.
B. JENIS PRODUK
YANG DI PRODUKSI
Jenis Produk yang dibuat
yaitu Kerajinan Nyiru. Nyiru
dikatakan kerajinan tradisional,
karena dibuat secara manual, menggunakan ketrampilan tangan tanpa bantuan
mesin. Ada yang
berukuran kecil, sedang, dan besar. Banyak pasar tradisional yang masih menjual
alat ini. Sentra produk anyaman bambu juga
masih banyak membuat tampah. Walaupun
dalam perkembangannya sudah banyak ditemukan
alat serupa berbahan plastik, tetapi keberadaan nyiru bambu
ini masih tetap eksis dan banyak diminati oleh ibu rumah tangga.
Nyiru yang
berkualitas bagus terbuat dari anyaman kulit bambu akan lebih awet. Salah satu
jenis bambu yang dipakai sebagai bahan membuat tampah, adalah bambu apus atau talilo. Jenis bambu ini sangat lentur dan mudah
dibelah.
C. HAL PENTING DALAM PEMBUATAN PRODUK
Dalam proses pembuatan Kerajinan Nyiru perlu ditetapkan beberapa hal, di
antaranya menganalisa bahan dan alat yang diperlukan
dalam pembuatan Kerajinan Nyiru, antara lain:
·
Bambu
·
Gergaji
·
Golok
·
Pisau Raut
·
Paku kecil
2.2 PERHITUNGAN HARGA DALAM USAHA KERAJINAN NYIRU
Kisaran
Biaya Produksi ataupun Harga Beli dan Penetapan Harga Jual yaitu :
No |
Nama Barang |
Banyak Barang |
Harga Beli |
Harga Jual |
Laba |
Jumlah |
1. |
Nyiru Kecil |
1 buah |
Rp.10.000, |
Rp. 15.000, |
Rp.5.000, |
Rp. 15.000, |
2. |
Nyiru Sedang |
1 buah |
Rp. 20.000, |
Rp. 25.000, |
Rp. 5.000, |
Rp. 25.000, |
3. |
Nyiru Besar |
1 buah |
Rp. 35.000, |
Rp. 40.000, |
Rp. 5.000, |
Rp. 40.000, |
2.3 PROMOSI DALAM USAHA KERAJINAN NYIRU
UKM perlu senantiasa mengikuti selera pasar dalam hal desain produk, agar
produk yang diciptakan dapat memikat hati para calon konsumen, baik konsumen
baru maupun konsumen lama.
UKM perlu melakukan terobosan yang lebih kreatif lagi selain pengembangan
produk dengan menggunakan rotan sebagai ikatan. Contohnya seperti
mengkombinasikan kayu dengan bambu, atau mungkin dengan menambahkan warna.
Selain itu, para pengrajin juga dapat memanfaatkan keahlian yang dimilikinya
dengan menawarkan jasa pembuatan berbagai produk kerajinan lainnya yang terbuat
dari bambu.
2.4 STRATEGI PENJUALAN KERAJINAN NYIRU
Strategi ini dilakukan dengan
cara mengoptimalkan penjualan pada wilayah pemasaran produk yang telah ada. Hal
ini dengan cara lebih intensif dalam melakukan “jemput bola“ kepada calon
konsumen, yakni dengan menawarkan produk secara langsung dan berkesinambungan. Selain itu
agar penetrasi dapat tercapai dengan optimal, maka perlu lebih diperhatikan
penetapan harga jual produknya dengan melakukan compare pada produk dari bahan
baku lainnya.
UKM pengrajin bambu juga perlu
memperluas wilayah pemasarannya (market covarage) dengan beberapa cara seperti:
1) menjalin
kerja sama dengan para pemilik kios penjual produk di luar daerah; dan
2) menjalin
kerja sama dengan Pemerintah Daerah Boalemo dalam
kegiatan pameran produk UKM.
BAB V
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil analisis
dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka penulis dapat memberikan
kesimpulannya sebagai berikut:
Keberadaan UKM kerajinan nyiru bambu berlangsung secara turun temurun dari
generasi ke generasi, diperkirakan telah ada sejak tahun 1960-an. Produk yang
dihasilkan oleh para pengrajin cukup bervariasi.
Terdapat alternatif strategi yang
dapat diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha kerajinan nyiru di daerah
Boalemo adalah sebagai berikut:
1). Penetrasi pasar;
2). Pengembangan/ perluasan
pasar; dan
3). Pengembangan produk.
3.2 SARAN
Berdasarkan
hasil yang telah dibahas pada bab,
maka kami mengharapkan masukan yang
dapat diberikan oleh berbagai pihak:
Untuk masyarakat, agar bisa
lebih menghargai warisan budaya Indonesia sekaligus bangga akan produk
nasional. Serta masyarakat bisa melakukan berbagai inovasi yang kreatif yang
dapat mendukung perkembangan kerajinan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Strategi
Pengembangan Usaha Kerajinan Bambu di Wilayah ... https://media.neliti.com › media ›
publications
Andika.
2007. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Program Studi
Administrasi Bisnis, Universitas Padjadjaran, Bandung.
http://andiolaaaa.blogspot.com/2013/10/proses-pembuatan-nyiru.html
Post a Comment
Post a Comment