Pendidikan adalah kunci keberhasilan generasi yang beradab. Tanpa pendidikan apalah jadinya suatu bangsa dan nagara. Di belahan bumi ini, daerah yang jauh dari pendidikan juga jauh dari nuansa keberadaban, bahkan bisa dikatakan biadap. Apalagi yang sama sekali tak tersentuh pendidikan, yang sudah merengkuh saja masih ada yang jauh dari beradab. Disinilah arti penting pendidikan, membuat manusia semakin beradab. Karena itu pendidikan harus dimulai sedini mungkin. Pendidikan di Indonesia banyak mengalami masalah terutama dalam mutu pendidikan. Dengan demikian cukup beralasan apabila pendidikan harus mendapatkan perhatian yang cukup serius, lebih-lebih bagi kalangan pendidik maupun calon pendidik.
Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Dalam masa sekarang dengan kemajuan dan perubahan yang begitu cepat dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, pendidik tidak mungkin dapat meramalkan dengan tepat macam pengetahuan apa yang akan dibutuhkan seorang anak untuk dapat menghadapi masalah–masalah kehidupan apabila ia dewasa. Maka pendidik dituntut untuk mengembangkan sikap dan kemampuan anak didiknya yang dapat membantu untuk menghadapi persoalan–persoalan di masa mendatang secara kreatif dan inovatif.
Kebutuhan belajar anak didik untuk meningkatkan pengetahuan perlu juga diperhatikan oleh para pendidik agar mereka tidak merasa terabaikan keinginan untuk meraih cita–citanya. Kebutuhan untuk pengembangan dan perwujudan potensi diri pada anak didik sepenuhnya termasuk imajinasi dan kreativitas dari dalam pribadi individu yang perlu dibantu oleh pendidik. Kebutuhan belajar itu sendiri merupakan suatu usaha dalam pengendalian, kesediaan dan komitmen dari dalam diri sendiri tanpa rangsangan atau bantuan orang lain yang harus dipenuhi dalam urutan tertentu.
Kebutuhan belajar merupakan suatu aktualitas yang perlu dipupuk agar kebutuhan itu menjadi semakin kuat, yang memperkaya keberadaan anak didik. Peranan kebutuhan untuk belajar adalah salah satu alat peningkatan hasrat untuk belajar lebih banyak tentang memahami dan menghargai suatu pelajaran. Dengan lebih mengarah pada suatu kebutuhan tingkat tinggi yang berkembang sebagai proses pematangan maka diperlukan atau didampingi kebutuhan naluriah lainnya untuk memacu keinginan dari kebutuhannya.
Salah satu prinsip untuk meningkatkan kebutuhan belajar adalah berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Tujuan dari hal tersebut adalah peserta didik mampu mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Sesuai prinsip tersebut, maka diharapkan aspek-aspek yang terkait dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Dalam pembelajaran lingkungan yang nyaman yaitu berupa pola interaksi di dalam proses pembelajaran sangat diperhatikan. Pola interaksi yang baik mampu membangun hubungan yang baik pula diantara guru dan siswa. Dengan adanya hubungan yang baik seorang guru mampu mengerti peserta didiknya secara lebih dalam. Apabila seorang peserta didik memiliki masalah maka seorang guru mampu mengetahuinya dan diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut karena masalah seorang peserta didik mampu berpengaruh terhadap prestasinya.
Hubungan yang baik dapat menciptakan kedekatan diantara guru dan peserta didik. Kondisi tersebut harus didukung dengan kemampuan seorang guru untuk menciptakan komunikasi yang baik dan harus selalu dapat beradaptasi dengan kondisi peserta didik. Kepercayaan yang diberikan oleh peserta didik juga mutlak diperlukan. Menilik hal tersebut seorang guru perlu mengetahui persepsi siswa terhadap pola interaksi yang dilakukan di dalam kelas saat proses pembelajaran. Penulis harapkan dengan mengetahui persepsi siswa terhadap pola interaksi yang dilakukan oleh guru, seorang guru mampu membangun pola interaksi yang baik di dalam kelas.
Post a Comment
Post a Comment