a. Pengertian Matematika
Ruseffendi (1992: 27) menyatakan
bahwa
”Matematika adalah terjemahan dari mathematics”. Namun arti yang tepat dari matematik itu tidak dapat
diterapkan secara eksak (pasti) dan singkat. Definisi dari matematika makin
lama makin sukar untuk dibuat, karena
cabang matematika makin lama makin
bertambah dan makin bercampur satu sama lainnya.
Reys dalam Rusefendi (1992: 28) menyatakan
bahwa
“Matematika adalah telahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau
pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat”.
Kline dalam Ruseffendi
(1992: 28) menyatakan
bahwa “
Matematika bukanlah pengetahuan menyendiri
yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu
terutama untuk membantu manusia dalam
memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam”.
Johnson dan Rising dalam Russeffendi
(1992: 28) menyatakan bahwa ”Matematika adalah
pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik;matematika
itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,
jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa
simbol mengenai ide (gagasan) daripada mengenai bunyi”.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
matematika adalah bahan kajian yang objeknya abstrak dan terstruktur, tersusun
atas konsep-konsep yang saling berhubungan, memiliki keterkaitan yang kuat dan
jelas, dibuat secara deduktif untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi dan alam, yang terbagi dalam tiga bidang yaitu
aljabar, analisis dan geometri.
Post a Comment
Post a Comment