ALIRAN EKSTENSIALISME
Eksistensialisme biasa dialamatkan sebagai salah
satu reaksi dari sebagian terbesar reaksi terhadap peradaban manusia yang
hampir punah akibat perang dunia ke dua. Dengan demikian eksistensialisme pada
hakikatnya adalah merupakan aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan
keberadaan umat manusia dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan
dihadapinya.
Sebagai aliran filsafat,
eksistensialisme berbeda dengan filsafat eksistensi. Paham eksistensialisme
secara radikal menghadapkan manusia pada dirinya sendiri, sedangkan filsafat
eksistensi adalah benar-benar sebagai arti katanya, yaitu : “filsafat yang
menempatkan cara wujud manusia sebagi tema sentral. Maka, di sini letak
kesulitan merumuskan pengertian eksistensialisme-sebagai aliran filsafat. Bahkan
para filosof eksistensialis sendiri tidak memperoleh rumusan yang sama tentang
eksistensialisme itu perdevinisi.
Secara singkat Kierkegaard
memberikan pengertian eksistensialisme adalah suatu penolakan terhadap suatu
pemikiran abstrak, tidak logis atau tidak ilmiyah. Eksistensialisme menolak
segala bentuk kemutlakan rasional. Dengan demikian aliran ini hendak memadukan
hidup yang dimiliki dengan pengalaman, dan situasi sejarah yang dialami,
dantidak mau terikat oleh hal-hal yang sifatnya abstrak serta spekulatif.
Baginya, segala sesuatu dimulai dari pengalaman pribadi, keyakinan yang tumbuh
dari dirinya dan kemampuan serta keluasan jalan untuk mencapai keyakinan
hidupnya.
Atas dasar pandangan itu,
sikap di kalangan kaum eksistensialisme atau penganut aliran ini seringkali
nampak aneh atau lepas dari norma-norma umum. Kebebasab untuk freedom to.
Adalah lebih banyak menjadi ukuran dalam sikap dan perbuatannya.
Pandangan tentang pendidikan, disimpilkan oleh Van Cleave Morris dalam Existensialism and Education, bahwa “Eksistensialisme tidak menghendaki adanya aturan-aturan pendidikan dalam segala bentuk”. Oleh sebab itu eksistensialisme dalam hal ini menolak bentuk-bentuk pendidikan sebagaimana yang ada sekarang. Namun bagaiman konsep pendidikan eksistensialisme yang diajukan oleh Morris sebagai “eksistensialism’s concept of freedom in education”, menurut Bruce F. Baker, tidak memberikan kejelasan. Barangkali Ivan Illich dengan Deschooling Society, yang banyak mengundang reaksi di kalangan ahli pendidikan, merupakan salah satu model pendidikan yang dikehendaki aliran eksistensialisme. Di sini agaknya mengapa aliran eksistensialisme tidak banyak dibicarakan dalam filsafat pendidikan.
Post a Comment
Post a Comment