-->

Ad Unit (Iklan) BIG

NATURALISME, IDEALISME, REALISME DAN PRAGMATISME

Post a Comment

 

           Pembicaraan berturut-turut tentang naturalisme, idealisme, realisme dan pragmatisme ini berdasarkan perkembangan menurut sejarah filsafat. Berarti naturalisme adalah aliran yang tertua sedangkan pragmatisme yang paling muda. Di samping itu perlu kiranya dicatat bahwa di sela-sela aliran-aliran pokok itu terdapat aliran-aliran lain yang lebih sempit.

            Tinjauan mengenai masing-masing di bawah ini terutama akan mengenai kenyataan. Oleh karena kenyataan adalah masalah utama maka tinjauan tentang ini dapat dianggap memberikan gambaran mengenai ciri pokok yang dimiliki oleh empat aliran tersebut.

            Naturalisme mempunyai pandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya  adalah alam-semesta-fisik ini. Hal ini berarti bahwa yang dimaksud adalah bukan kenyataan spritual atau supernatural maka, menurut naturalisme, jiwa itu dapat menurun kedudukannya menjadi dan mempunyai hakikat sebagai unsur-unsur materi. Maka, naturalisme dapat menjadi materialisme.

            Filsafat naturalisme adalah filsafat dunia ini, karena memandang sesuatu ini berasal dari alam, dan tiada sesuatupun yang ada ini terdapat di baliknya. Atas dasr prinsip ini naturalisme modern cenderung untuk menjadi pluralisme; suatu faham yang berpendirian, bahwa kenyataan itu dapat terdiri dari banyak tipe benda-benda alamiah.

            Idealisme mempunyai pendirian bahwa kenyataan itu terdiri dari atau tersusun atas substansi sebagaimana-gagasan-gagasan (ide-ide) atau sspirit. Alam fisik ini tergantung dari Jiwa Universal atau Tuhan, yang berarti pula bahwa alam adlah ekspresi dan Jiwa tersebut.

            Jiwa mempunyai tempat utama dalam susunan alam semesta ini karenanya dinia yang sebenarnya adalah berbeda dengan apa yang nampak oleh indera di hadapan manusia. Lain dari pada itu dunia beserta bagian-bagiannya harus dipandang sebagai mempunyai hubungan satu sama lain, Sehingga keseluruhannya merupakan suatu sistem. Dunia adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat spritual.

            Realisme adalah filsafat yang timbul pada zaman modern dan sering disebut ‘’anak’’ dari naturalisme. Dengan berpandangan bahwa obyek atau dunia luar itu adalah nyata pada sendirinya, relisme memandang pula bahwa kenyataan itu berbeda dengan jiwa yang mengetahui obyek atau dunia luar tersebut. Kenyataan ini tidak sepenuhnya bergantung dari jiwa yang mengetahui, tetapi merupakanhasil pertemuan dengan obyeknya.

            Orang dapat memiliki pengetahuan yang kurang tepat mengenai benda atau sesutu hal yang sesungguhnya, tetapi sebaliknya dapat memiliki gambaran yang tepat mengenai apa yang nampak. Maka dari itu pengamatan, penelitian dan penarikan kesimpulan mengenai hasil-hasilnya perlu agar dapat diperoleh gambaran yang tepat secara langsung dan tidak langsung mengenai sesuatu.

            Pragmatisme meletakan pemakaian mengenai sesuatu di atas pengetahuan itu sendiri. Maka dari itu utilitas (kegunaan) beserta kemampuan perwujudan nyata adalah hal-hal yang mempunyai kedudukan utama di sekitar pengetahuan mengenai sesuatu itu.

            Pragmatisme, karenanya, memandang realita sebagai suatu proses dalam waktu, yang berarti orang yang mengetahuimempunyai peranan untuk menciptakan atau mengembangkan hal-hal yang diketahui. Ini berarti bahwa tindakan yang dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan tersebut dapat menjadi unsur penentu untuk mengembangkan pengetahuan itu pula.

            Filsafat berusaha untuk mengadakan penyelidikan mengenai hakekat dari segala sesuatu. Hal ini berarti filsafat berusaha mempelajari mana yang paling utama dari segala sesuatu itu. Di samping itu sepanjang zaman, filsafat menjadi sarana utama manusia untuk mengatur diri sendiri, menyesuaikan dan mengikuti perkembangan dan tuntutan keadaan. Oleh karena itu manusia dapat mengenal dirinya sendiri untuk menegakkan eksistensinya di dalam suatu lingkungan kebudayaan.

Related Posts

Post a Comment