Teknik adalah suatu cara dalam melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu teknik terdiri dari berbagai kegiatan yang teratur dan beraturan atas dasar ketentuan-ketentuan yang berlaku. Teknik hanya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan, dan bukan merupakan tujuan.
Model atau teknik supervisi ada 2 macam, yaitu: teknik yang bersifat individual dan teknik yang bersifat kelompok.
a. Teknik yang bersifat individual
Teknik supervisi yang bersifat individual ialah supervisor mengadakan perkunjungan ke kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri.
1. Perkunjungan ke kelas (Classroom Visitation)
Perkunjungan ke kelas ( Classroom Visitation) oleh supervisor terhadap guru yang sedang mengajar, bertujuan menolong guru-guru dalam hal pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam perkunjungan kelas yang diutamakan adalah mempelajari sifat dan kualitas cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing murid-muridnya. Menurut Piet A. Sahertian, jenis perkunjungan kelas ada tiga macam, yaitu:
a). Perkunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya (unannounced visitation )
b). Perkunjungan dengan pemberitahuan (announced visitation)
c). Perkunjungan atas dasar undangan guru (visits upon invitation)
2. Observasi kelas (Classroom Observation)
Dalam observasi kelas (Classroom Observation), supervisor secara langsung mengobservasi, meneliti suasana kelas selama pelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh data seobyektif mungkin sehingga dengan bahan yang diperoleh dapatlah digunakan dalam menganalisa kesulitan-kesulitan yang dihadapi para guru dalam usaha memperbaiki belajar-mengajar. Namun yang paling penting perlu diperhatikan supervisor ketika mengadakan observasi adalah:
a. Menciptakan situasi yang wajar (cara masuk kelas) . Mengambil tempat di dalam kelas yang tidak menjadi pusat perhatian anak-anak, tidak mencampuri guru yang sedang mengajar, sikap mencatat tidak akan menimbulkan prasangka dari pihak guru.
b. Harus dapat membedakan mana yang penting untuk dicatat dan mana yang kurang penting.
c. Bukan melihat kelemahan, melainkan melihat bagaimana memperbaikinya
d. Harus diperhatikan kegiatan atau reaksi murid-murid tentang proses belajar mengajar.
3) Percakapan pribadi ( Individual Conference)
Dalam percakapan pribadi antara seorang supervisor dengan guru, sebaiknya yang dipercakapkan adalah usaha-usaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru, dan biasanya percakapan terjadi setelah adanya tinjauan langsung ke kelas. Seorang supervisor disamping dibekali oleh ilmunya, juga harus berani mengutarakan dua hal:
1. hal-hal yang menonjol dalam mata pelajaran (strong points of the lesson)
2. kekurangan-kekurangan dari pelajaran ( weak points of the lesson)
Saling mengunjungi antara rekan guru yang satu dengan yang lainnya sangat penting sekali dalam supervisi, karena manfaat dan kebaikannya sangat banyak sekali misalnya:
1) memberi kesempatan mengamati rekan lain yang sedang memberi pelajaran;
2) membantuguru yang ingin memperoleh pengalaman atau ketrampilan tentang teknik dan metode mengajar;
3) memberi motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar;
4) sifat bawahan terhadap pemimpin seperti halnya supervisor dan guru tidak ada sama sekali, sehingga diskusi dapat berlangsung secara wajar dan mudah mencari penyelesaian persoalan dengan musyawarah.
5) Menilai diri sendiri ( Self Evaluation Check List )
Menilai diri sendiri adalah salah satu tugas yang tersukar bagi para guru ketika ia mengajar. Oleh karena itu, dalam mengajar sebaiknya seorang guru harus siap dikritik oleh murid-muridnya, dan juga partner guru yang lain. Hal ini sangat bermanfaat bagi kematangan seorang pendidik di masa berikutnya.
b. Teknik yang bersifat kelompok
Teknik yang bersifat kelompok ialah teknik-teknik yang dipergunakan dilaksanakan secara bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam suatu kelompok. Teknik seperti ini banyak sekali modelnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) pertemuan orientasibagi guru-guru baru;
2) panitia penyelenggara;
3) rapat guru;
4) study kelompok antar guru;
5) diskusi;
6) tukar-menukar pengalaman;
7) lokakarya;
8) diskusi panel;
9) seminar;
10) symposium
Post a Comment
Post a Comment