KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Psikologi
Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia” menghadapi hambatan
sedikitpun. Psikologi pendidikan
adalah cabang dari psikologi yang
meneliti dan menelaah
pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar.
Dalam hal ini,
psikologi pendidikan diindikasikan
memiliki peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan proses
pendidikan, salah satunya adalah pada pendidikan anak usia dini.
Terima kasih banyak penulis
haturkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan makalah ini
hingga rampung, di
antaranya yaitu:
1.
Dosen Mata Kuliah
Pengantar Psikologi, Dra. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Si
2.
Rekan-rekan Mahasiswa
Semester 8 S1 PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan UNG
Penulis tidak menutup diri pada
saran dan kritik yang pantas penulis dapatkan guna lebih memperluas wawasan
penulis sehubungan dengan materi makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalam
Boalemo,
April 2010
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................... i
DAFTAR ISI
.......................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................
1
A. LATAR BELAKANG...............................................
1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................
1
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................
2
A. PSIKOLOGI PENDIDIKAN..................................... 2
B. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.............................
4
C. PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN PADA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI............................
6
BAB III
PENUTUP ............................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan proses tiada
henti sejak manusia dilahirkan hingga akhir
hayat. Bahkan banyak
pendapat mengatakan bahwa
pendidikan sudah dimulai sejak
manusia masih berada
dalam kandungan (pra-natal).
Pastinya, proses pendidikan akan dan harus dialami dan dijalani oleh
setiap manusia di setiap waktu.
Masa usia dini (2 – 5 tahun)
adalah salah satu fase pendidikan yang dijalani oleh manusia. Masa ini
merupakan masa pendidikan yang lebih terfokus pada psikomotor anak serta
penanaman akhlaq dan sikap hidup anak didik.
Psikologi pendidikan
sebagai salah satu
cabang ilmu psikologi, memberikan kontribusi penting pada
proses pendidikan anak usia dini. Tidak bisa dipungkiri lagi
bahwa sudah sejak
lama bidang psikologi
pendidikan telah digunakan
sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek pendidikan dan telah
memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan, diantaranya terhadap
pengembangan kurikulum, sistem pembelajaran dan sistem penilaian.
B. RUMUSAN MASALAH
Banyak masalah
yang dapat diangkat
mengenai psikologi pendidikan dalam pendidikan anak usia dini.
Pada makalah ini penulis akan mengangkat masalah Bagaimana peranan psikologi pendidikan pada
pendidikan anak usia dini”.
Beberapa pertanyaan masalah yang
akan penulis bahas yaitu:
1.
Apa yang dimaksud
dengan psikologi pendidikan?
2.
Apa yang dimaksud
dengan pendidikan anak usia dini?
3.
Bagaimana peranan
psikologi pendidikan pada pendidikan anak usia dini?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi (dari bahasa Yunani
Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari
jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi
membatasi pada manifestasi
dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa
tingkah laku dan
proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari tingkah laku dan
proses mental.
Psikologi adalah ilmu yang
tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi, orang di sepanjang sejarah telah
memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf Yunani terutama
Plato dan Aristoteles.
Setelah itu St.
Augustine (354-430) dianggap tokoh
besar dalam psikologi
modern karena perhatiannya
pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi.
Descrates (1596-1650) mengajukan teori
bahwa hewan adalah
mesin yang dapat
dipelajari sebagaimana mesin lainnya.
Ia juga memperkenalkan konsep
kerja refleks.
Banyak ahli filsafat terkenal
lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas—Leibnits, Hobbes,
Locke, Kant, dan
Hume—memberikan sumbangan dalam bidang
psikologi. Pada waktu
itu psikologi masih
berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.
Wilayah Aplikasi psikologi adalah
wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian,
belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah
aplikasi ini rancu. misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja
bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.
1.
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah
perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir
sebagian besar teori-teori dalam psikologi
perkembangan dan psikologi
sosial digunakan di
psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia
belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar,
dan pengelolaan organisasi sekolah.
2.
Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha
menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan
kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
3.
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri
memfokuskan pada mengembangkan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu
pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi
mempelajari bagaimana suatu organisasi mempengaruhi dan berinteraksi dengan
anggota-anggotanya.
4.
Psikologi Kerekayasaan
Penerapan Psikologi yang berkaitan
dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan
manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).
5.
Psikologi Klinis
Adalah bidang
studi psikologi dan
juga penerapan psikologi
dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke
ambang normal.
Dalam Undang-Undang
NKRI Nomor 20
Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa: “Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan pembangunan agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Berkaitan dengan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional tersebut maka pendidik
mempunyai peranan penting
dalam meningkatkan keberhasilan pendidikan.
Standar nasional
pendidikan No. 19
Tahun 2005 menjelaskan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang
yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam hal
ini, psikologi pendidikan
adalah cabang psikologi
yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan,
keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan
pengelolaan organisasi
sekolah guna mencapai tujuan
pendidikan nasional yang
sesuai dengan standar
nasional pendidikan sehingga terselenggara proses pendidikan yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
B. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Sekarang ini memang sedang ada
kecenderungan anak "masuk" sekolah sedini mungkin, terutama di kota-kota
besar. Bahkan sebelum berusia 2 tahun pun sudah bisa diterima di suatu sekolah.
Hal ini terjadi karena banyak ibu yang bekerja diluar rumah, sehingga anak
tidak mendapat pengasuhan atau stimulasi yang
optimal. Kalau anda/keluarga
mempunyai kesempatan mengasuh
anak sendiri di rumah, anda juga bisa melakukan bimbingan agar anak
kelak tidak pemalu tetapi cerdas, percaya diri, dan mudah menyesuaikan diri.
Jadi biasakan anak bertemu dan bermain dengan anak lain yang sebaya, serta beri
kesempatan ia pergi dengan orang dewasa lain yang dapat dipercaya selain orang
tuanya sendiri. Umumnya usia yang baik untuk anak memulai sekolah TK pada usia
4-5 tahun. Sambil menanti usia ini ada baiknya anda dan anggota keluarga
lainnya bisa mengoptimalkan perkembangan anak di rumah. Menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan untuk anak-anak
usia dini memunculkan berbagai akibat,
baik positif maupun
negatif. Menilik pada pernyataan di atas, memang kurang tepat
apabila anak-anak usia dini ‘dipaksa’ untuk
mengikuti proses pendidikan
di luar lingkungan
keluarganya. Apalagi dengan banyaknya
kekurangpahaman
lembaga-lembaga penyelenggara
pendidikan anak usia dini terhadap
psikologi perkembangan anak
yang berpengaruh terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.
Kurangnya pemahaman
terhadap metode pembelajaran
mungkin disebabkan kebingungan para tenaga pendidik. Dalam mengajar
mereka hanya berorientasi pada faktor
pemikiran. Padahal dalam
mendidik anak usia
dini, faktor emosi juga menjadi hal yang tak kalah penting. Keberhasilan
pembelajaran sangat dipengaruhi
oleh faktor itu.
Dalam suasana emosi yang gembira, mereka menjadi mudah menangkap maksud
yang disampaikan. Oleh karena
itu pembelajaran yang
diterapkan menggunakan metode
belajar sambil bermain.
Dalam PAUD, anak-anak tidak
diwajibkan bisa membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Tapi seringkali
dalam seleksi masuk SD, siswa diharuskan menguasai calistung. Kemampuan anak
dalam calistung menjadi kewajiban para guru SD.
Menurut staf pengajar Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia (UI) Dr Soemiarti Patmonodewo,
tidak menjadi masalah
jika calistung diajarkan
di lembaga PAUD. Asalkan, penyampaiannya dilakukan dengan cara yang tepat.
"Kesalahan dalam penyampaian
justru akan membuat
anak stres,'' ujarnya.
Pemberian perintah secara
langsung, kata dia, sebaiknya dihindari. Sebab bisa membuat anak tertekan.
"Kondisi itu membuat tujuan dari pembelajaran akan susah tercapai.''
Dapat disimpulkan
bahwa pendidikan anak
usia dini ialah
proses pendidikan yang diselenggarakan bagi
anak-anak balita guna
membentuk mental, akhlak, dan kepribadian, serta perilaku. Alangkah
baiknya PAUD dapat diselenggarakan
di lingkungan rumah
bersama keluarga, sehingga
tetap memperhatikan perkembangan peserta didik secara komprehensif,
walau sangat penting juga bagi anak untuk bersosial dengan teman sebayanya.
C. PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
Kajian psikologi
pendidikan telah melahirkan
berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. Kita
mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti
: teori classical
conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt,
teori daya, teori
kognitif dan teori-teori
pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan
dari masing-masing teori tersebut, pada
kenyataannya teori-teori tersebut
telah memberikan sumbangan yang
signifikan dalam proses pembelajaran.
Di samping
itu, kajian psikologi
pendidikan telah melahirkan
pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran
Nasution (Daeng Sudirwo,2002) mengetengahkan tiga belas prinsip dalam belajar,
yakni :
1.
Agar seorang
benar-benar belajar, ia harus mempunyai suatu tujuan
2.
Tujuan itu
harus timbul dari
atau berhubungan dengan
kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain.
3.
Orang itu
harus bersedia mengalami
bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai
tujuan yang berharga baginya.
4.
Belajar itu harus
terbukti dari perubahan kelakuannya.
5.
Selain tujuan
pokok yang hendak
dicapai, diperolehnya pula
hasil sambilan.
6.
Belajar lebih
berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan.
7.
Seseorang belajar
sebagai keseluruhan, tidak
hanya aspek intelektual namun termasuk pula aspek
emosional, sosial, etis dan sebagainya.
8.
Seseorang memerlukan
bantuan dan bimbingan dari orang lain.
9.
Untuk belajar
diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar
bukan sekedar menghafal fakta lepas secara verbalistis.
10. Disamping
mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang sering mengejar
tujuan-tujuan lain.
11. Belajar lebih
berhasil, apabila usaha
itu memberi sukses
yang menyenangkan.
12. Ulangan
dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
13. Belajar
hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.
Fase perkembangan
psikologi, menurut Hurlock
(1980) yang memberi istilah “strages in
the life span” (tingkatan-tingkatan dalam
rentang waktu kehidupan) bagi
seluruh proses perkembangan individu, diantaranya ialah fase anak-anak yang
ciri-cirinya sebagai berikut:
1.
Belajar keterampilan
fisik yang diperlukan untuk bermain seperti lompat jauh, lompat tinggi dan
sebagainya.
2.
Membina sikap
yang sehat (positif)
terhadap dirinya sendiri
sebagai seorang individu yang sedang berkembang.
3.
Belajar bergaul
dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku di masyarakat.
4.
Belajar memainkan
peran.
5.
Mengembangkan dasar-dasar
keterampilan membaca, menulis,
dan berhitung.
6.
Mengembangkan
konsep-konsep yang diperlukan kehidupan sehari-hari.
7.
Belajar mencapai
kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi dirinya sendiri.
Psikologi pendidikan
memiliki peranan yang
sangat penting dalam penyelenggaraan PAUD,
baik itu di
lingkungan rumah maupun
di lembaga-lembaga penyelenggara
PAUD. Dengan psikologi
pendidikan, kita dapat merencanakan dan
mengambil langkah-langkah yang
tepat dalam menyelenggarakan pendidikan
bagi anak-anak usia
dini. Kita juga
dapat menentukan materi, metode,
pendekatan, kurikulum, serta
sistem penilaian yang tepat untuk
peserta didik.
BAB
III
PENUTUP
Dari pembahasan di atas, dapat
kita ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Psikologi pendidikan
adalah cabang ilmu
psikologi yang mempelajari bagaimana manusia belajar guna
mencapai tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan standar nasional
pendidikan sehingga terselenggara proses pendidikan yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2.
pendidikan anak usia
dini ialah proses pendidikan yang diselenggarakan bagi anak-anak balita guna membentuk
mental, akhlak, dan kepribadian, serta perilaku
yang alangkah baiknya
diselenggarakan di lingkungan
rumah bersama keluarga, sehingga
tetap memperhatikan perkembangan
peserta didik secara komprehensif,
walau sangat penting
juga bagi anak
untuk bersosial dengan teman sebayanya.
3.
Psikologi pendidikan
memiliki peranan yang
sangat mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya
bagi anak usia dini, karena dengan psikologi
pendidikan, kita dapat
merencanakan dan mengambil
langkah-langkah yang tepat dalam menyelenggarakan pendidikan bagi
anak-anak usia dini.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryabrata, Sumadi,
2004, Psikologi Pendidikan,
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Atkinson,
Pengantar Psikologi, Batam: Interaksara
Chaplin,
James P., 2005, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Rajawali Press
Sudarsono,
2004, Pengantar Kuliah Psikologi Umum, Fak. psikologi Unas Pasim
Suryabrata,
Sumadi, 1982, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali Press
Baru kutemuan tulisan ini. tx admin
ReplyDeleteHampudoi
YakangID
terimakasih membantu sekali
ReplyDeleteterimakasih sangat membantu
ReplyDelete