-->

Ad Unit (Iklan) BIG

FILSAFAT PENDIDIKAN

Post a Comment

 

           Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakekatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan pendidikan. Oleh karena bersifat filosofis dengan sendirinya filsafat pendidikan ini pada hakekatnya adalah penerapan suatau analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.

           Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan tidak hanya ke-Insidetal, melainkan suatu keharusan. John Dewey, seorang filsuf Amerika, mengatakan bahwa filsafat itu adalah teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan. Lebih dari itu, memang filsafat mengejukan pertanyaan-pertanyaan dan menyelidiki faktor-faktor realita dan pengalaman yang banyak terdapat dalam lapangan pendidikan.

           Oleh karena filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengenai realita, maka di kupaslah antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi  pendidikan. Di samping itu, pengalaman pendidik dalam menuntun  pertumbuhan dan perkembangan anak akan berhubungan dan berkenalan dengan realita. Semuanya ini dapat di sampaikan kepada filsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbngan dan tinjauan untuk memperkembangkan diri.

           Sebagai contoh, dapat dikemukakan bahwa filsafat mengadakan soal aku dan tujuan, yang perlu menjadi perhatian pendidikan sebelum ia terjun-aktif-dalam prosesnya. Bahwa pandangan filsafat karena akunya manusia (individu) adalah sesuatu yang lain dari pada yang lain, dapat menjadi landasan pandangan mengenai hakekat anak didik. Berarti pandangan mengenai kesungguhan (forma substansialis) mengenai manusia ini dapat   menjelma   menjadi pandangan pendidik mengenai anak didik. Beberapa misal diutarakan di bawah ini.

           Bila pendidik memandang forma substansial manusia bersifat biologis, dapat mempunyai visi pendidikan yang naturalistis. Pendidik dalam lingkungan ini adalah Jean Jacques Rousseau, yang menuliskan pandangan-pandangannya dalam bukunya yang berjudul Emile. Dalam buku ini dituliskan bahwa latihan indera adalah praktek pendidikan yang amat penting artinya.

           Lain halnya bila anak didik dipandang sebagai makhluk spritual. Landasan untuk menentukan ide dan tujuan pendidikan adalah pandangan keabadian dan ke-Tuhan-an. Anak didik dipandang mempunyai kepribadian-bukan sebagai entitet mekanistes belaka.

           Filsafat pendidikan telah sewajarnya dipelajari oleh mereka yang memperdalam ilmu pendidikan dan keguruan. Ada beberapa alasan untuk ini :

           (a).  Adanya problema-problema pendidikan yang timbul dari zaman ke zaman yang menjadi perhatian ahlinya masing-masing. Pendidikan adalah usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin bangasa dan masyarakat. Banyak tulisan yang dihasilkan oleh ahli fikir, dan tidak jarang gagasan ahli yang satu mempengaruhi ahli-ahli yang lain. Corak gagasan yang berlandaskan filsafat sering timbul dari ahli-ahli fikir. Hal ini masuk dalam lapangan filsafat pendidikan.

           (b). Dapatlah diperkirakan bahwa barang siapa yang mempelajari filsafat pendidikan dapat mempunyai pandangan-pandangan yang jangkauannya melampaui hal-hal yang diketemukan secara eksperimental atau empirik. Maka dari itu filsafat pendidikan dapat diharapkan merupakan bekal untuk meninjau pendidikan beserta masalah-masalahnya secara kritis.

(c)  Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademik. Dengan landasan azas bahwa berfilsafat adalah berpikir logis yang runtut-teratur dan kritis, maka berfilsafat pendidikan berarti memiliki kemampuan semacam itu. Oleh karena itu diharapkan dapat mempunyai pengaruh terbentuknya pribadi pendidik yang baik. Maka, mempelajari filsafat pendidikan itu mengandung optimisme dan menggembirakan .

Related Posts

Post a Comment