-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Makalah : usaha melatih kebersihan diri melalui kegiatan rutin pada anak Kelompok A di TK Aster

Post a Comment

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A. Latar Belakang Masalah

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa sejarah peradaban dunia diawali dengan munculnya ilmu pengetahuan. Indonesia yang merupakan sebuah Negara yang berdaulat juga menumpukkan kekuatan pembangunannya dibidang ilmu pengetahuan (pendidikan). Karena dengan adanya pendidikan diharapkan nantinya setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Oleh karena itu, pendidikan pada gilirannya dapat berperan dalam mempersiapkan setiap individu dalam berperilaku dengan penuh keadaban. Nuansa yang penuh keadaban inilah yang nantinya secara praktis sangat dibutuhkan oleh setiap manusia dalam setiap gerak dan perilakunya untuk mewujudkan eksistensi kemanusiaannya.

Suatu proses belajar-mengajar yang efektif dan bermakna akan berlangsung apabila akan memberikan keberhasilan dan kepuasan baik bagi guru maupun anak didiknya. Proses pembelajaran di Taman Kanak-Kanak membutuhkan suatu strategi pembelajaran yang aktif. Berbagai macam aktivitas perlu diterapkan dalam pembelajaran apapun. Dengan bermain, menari, berolahraga, dramatisasi, gerak tangan dan kaki, apapun yang merupakan aktivitas positif dapat diterapkan. Proses pembelajaran di Taman Kanak-Kanak telah mengikat anak pada suatu disiplin ketenangan duduk dan terlalu banyak di kelas dengan hanya mendengarkan, dan mencatat, tidaklah tepat.

Oleh karena itu, pendidikan di TK adalah suatu proses dimana anak tumbuh dan berkembang dan pendidik mempengaruhi proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan berlaku sesuai dengan perkembangan anak. Tata nilai itu termasuk norma moral, estetika dan ilmu pengetahuan. Mulai dari TK inilah anak didik perlu mulai dibiasakan untuk belajar melatih kebersihan diri dalam melaksanakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dimaksud, maka masalah yang diangkat melalui penelitian tindakan kelas ini yakni apakah usaha melatih kebersihan diri melalui kegiatan rutin pada anak Kelompok A di TK Aster Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo

 

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1)   Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan oleh guru dalam membiasakan anak didiknya untuk membersihkan diri;

2)   Untuk melatih anak didik Kelompok A TK ASTER Kecamatan Botumoti Kabupaten Boalemo agar tahu cara untuk membersihkan diri;

3)   Untuk memberikan pengetahuan kepada anak didik di                         Kelompok A TK Aster Kecamatan Botumoito akan pentingnya untuk membersihkan diri.

 

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A.   Pengertian Kebersihan Diri

Kebersihan diri ialah keadaan atau perihal bersih. Menurut Hadits Nabi Muhammad SAW, menyatakan bahwa Kebersihan adalah bagian dari iman (HR. Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari r.a). Kalimat tersebut seakan membenarkan pentingnya kebiasaan hidup bersih. Tidak hanya orang dewasa yang wajib menjaga kebersihan, anak-anak pun demikian. Namun, mengajarkan kebiasaan itu kepada anak-anak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terutama, jika anak tersebut masih sering melihat banyak orang dewasa yang dengan mudahnya membuang sampah di jalan. Padahal ada berbagai manfaat dari mengajarkan anak untuk membiasakan hidup bersih.

Untuk efek jangka pendek, anak akan mengerti apa yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan diri. Anak pun bisa merasakan secara langsung, dengan selalu menjaga kebersihan diri dia akan lebih segar.  Sementara itu, dari sisi psikologis, akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri anak, mengasah keterampilan motorik, dan memperbanyak pengetahuan soal kesehatan.
manfaat anak menjaga kebersihan ialah badannya yang selalu bersih dan tak mudah diserang penyakit.

Anak yang sudah biasa membersihkan diri, umumnya juga akan bersih terhadap lingkungan. Dia tidak mau buang sampah sembarangan dan rajin bersih-bersih, minimal kamarnya. Namun, tetap harus diingat bahwa orang tua harus bisa memberikan teladan yang baik mengenai kebersihan anak.

Orang tua juga harus disiplin dalam menerapkan aturan-aturan, seperti ketika masuk rumah harus cuci kaki dan tangan. Kemudian, menggosok gigi sebelum tidur, Mandi harus membersihkan seluruh tubuh, mengganti baju yang sudah dipakai di luar rumah dan lain-lain. Jangan jemu-jemu mengingatkan anak untuk menaati itu semua agar terbiasa menerapkan hidup sehat. Untuk menanamkan kebersihan diri kepada anak didik, guru dalam pembelajaran harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

a.    Memberikan penjelasan tentang pentingnya menjaga kebersihan diri (kebersihan gigi, kuku, rambut dan pakaian);

b.    Memberikan contoh dan melatih anak bagaimana cara membersihkan diri yang baik dan benar;

c.     Guru merupakan teladan dan panutan bagi anak didik harus memberikan contoh yang baik bagi anak didik khususnya dalam membiasakan diri menjaga kebersihan anggota badan maupun pakaian;

d.    Memberikan penghargaan atau hadiah pada anak didik yang sudah mampu melatih menjaga kebersihan diri agar dapat membangkitkan minat anak didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar.

Dalam penjelasan kebersihan dimaksud, haruslah diberikan penjelasan dan contoh yang konkrit agar anak mudah memahami dan melakukan dalam melatih dan menjaga kebersihan diri atau anak ditugaskan satu per satu agar mereka mudah melakukan cara-cara yang berhubungan dengan kebersihan agar mudah dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

B.   Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Ditanamkan Sejak Anak Usia Dini

Tujuan yang ingin dicapai dari pembentukan perilaku untuk melatih atau membiasakan hidup bersih dan sehat adalah pembiasaan di Taman Kanak-Kanak. Untuk mempersiapkan anak sedini mungkin, sudah mampu mengembangkan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melatih membersihkan diri dalam kehidupan sehari-hari. Mengajarkan tentang kebersihan, terutama kebersihan diri, berarti mengajarkan kebiasaan yang amat penting untuk menghindari dan mencegah penyebaran penyakit sehingga kesehatan anak lebih terjaga.

Mengajarkan kebersihan diri sejak dini memang sangat penting, karena gangguan kesehatan yang terkait dengan masalah kebersihan diri memang banyak terjadi pada anak-anak. Maklum, mereka masih dalam proses belajar menjaga diri dan rentan terekspos pada berbagai kuman penyakit saat berada di sekolah atau lingkungan bermain. Dengan mengajarkan kebersihan diri sejak awal, anak Anda akan memiliki kebiasaan hidup sehat dan kesehatan yang lebih terjaga saat dewasa kelak. Yang tak kalah penting, kebiasaan sehat tersebut akan “ditularkan” kembali pada generasi berikutnya, yaitu anak-anak mereka.

Kebersihan diri tak bisa dipelajari sendiri oleh anak. Anak-anak, terutama yang masih berusia muda, biasanya melakukan apa yang diperintahkan orang tuanya, atau mencontoh apa yang dilakukan orang lain. Maka, lewat pendidikan anak usia dini di Taman Kanak-Kanak ini, guru selaku fasilitator pembelajaran menjadi panutan anak didik dalam membiasakan hidup bersih. Sehingga itu, guru pun dituntut untuk selalu dalam keadaan bersih pada saat memulai proses pembelajaran kepada anak didik.

Tanamkan pada anak bahwa seluruh bagian tubuhnya perlu dirawat dan dijaga kebersihannya secara teratur setiap hari. Agar anak mau melakukannya, buatlah ritual bersih-bersih yang menyenangkan, misalnya dengan mainan dan nyanyian saat mandi atau menyiapkan perlengkapan menyikat gigi dengan gambar tokoh favoritnya. Ajarkan pula padanya dengan buku-buku yang dilengkapi gambar tentang jamur dan kuman penyakit yang dapat menyerangnya bila mereka tidak menjaga kebersihan dirinya.

Kiat-kiat yang harus digunakan dilakukan oleh guru untuk mengajak setiap anak didik agar terbiasa membersihkan diri, adalah sebagai berikut:

1)      Gunakan kata-kata yang lembut dan tenang dalam meminta mereka melakukan kegiatan kebersihan. Jangan mengancam atau merendahkan.

2)      Anak cenderung meniru tindakan yang dilakukan orang yang lebih tua. Jadi, guru harus menghindari membuang sampah sembarangan atau meludah seenaknya.

3)      Buatlah kegiatan menjaga kebersihan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membuatnya nyaman.

4)      Buat penyesuaian yang diperlukan ketika mengajak anak membersihkan diri. Ajak anak untuk menyikat gigi dengan rasa yang disukainya. Atau, pakailah shampoo yang tidak perih dimata dan wangi untuk menarik perhatiannya.

5)      Memotong kuku, membersihkan telinga dan hidung juga tak bisa dipisahkan dari kegiatan menjaga kebersihan tubuh.

6)      Beri penghargaan dan perhatian bagi setiap anak didik yang telah menjaga kebersihan diri.

Secara umum, terdapat beberapa area kebersihan diri yang perlu Anda ajarkan pada anak-anak, yaitu:

1)       Menjaga aroma tubuh

Semakin bertambah usia anak, tubuhnya mengalami perubahan termasuk pematangan kelenjar keringat yang dapat menyebabkan aroma tak sedap. Jelaskan hal ini pada mereka dan ajarkan cara membersihkan tubuh yang benar.

2)       Kebersihan pakaian dan sepatu

Ajarkan anak untuk berganti pakaian dengan teratur. Biasakan mengganti pakaian sesampainya di rumah setelah pulang sekolah atau bepergian karena pakaian dan keringat akan menempel pada pakaian setelah dipakai beraktivitas.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kebersihan sepatu, karena di kaki lah terdapat kelenjar keringat yang amat banyak. Sebisa mungkin anak memiliki setidaknya dua sepatu untuk dipakai bergantian sehingga sepatu tidak lembab dan mencegah munculnya jamur yang menyebabkan bau tak sedap. Ajarkan anak untuk mencuci kaki usia beraktivitas dan mengeringkannya dengan baik.

3)       Kebersihan mulut dan gigi

Kebersihan mulut dan gigi `pada anak sangatlah penting. Setelah gigi susu tanggal, pastikan mereka memahami kenapa, kapan dan pentingnya menyikat gigi agar gigi tetap mereka dalam kondisi baik hingga usia dewasa. Selain masalah menggosok gigi, yang juga penting diketahui anak adalah jenis makanan yang dapat merusak gigi serta membiasakannya untuk mengkonsumsi makanan yang lebih sehat.

4)       Kebersihan rambut

Rambut yang bersih tak hanya menghindarkan aroma tak sedap, tapi juga menghindari gangguan pada kulit kepala seperti ketombe atau bahkan kutu rambut. Karena itu ajarkan anak untuk keramas secara teratur. Bila anak kerap beraktivitas fisik yang menyebabkan banyak berkeringat, biasakan keramas setiap hari dengan menggunakan shampoo yang sesuai bagi anak-anak.

5)       Kebersihan tangan

Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu faktor terpenting untuk mencegah infeksi. Biasakan anak untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah ke toilet, juga setelah memegang binatang.

Anak didik yang sedang di ajar sedang berada dalam proses perkembangan, dan akan terus berkembang. Sehubungan dengan perkembangan ini, maka kemampuan anak pada setiap jenjang usia dan tingkat kelas berbeda-beda. Sehingga pada waktu memilih bahan dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan dan menyesuaikannya dengan kemampuan-kemampuan anak tersebut.

Perkembangan berarti perubahan. Perubahan itu ada yang cepat ada pula yang lambat. Seorang guru hendaknya cukup mengerti dan bersabar, apabila pada suatu saat seorang siswa belum memperlihatkan kemajuan dan perkembangan yang cepat. Seorang guru yang menghadapi 20 orang anak didik di kelas, sebenarnya bukan hanya menghadapi cirri-ciri satu kelas anak didik, tetapi juga menghadapi 20 perangkat ciri-ciri anak didik di Kelompok A TK Aster Kecamatan Botumoito. Tiap orang anak didik memiliki pembawaan berbeda, dan menerima pengaruh dan perlakuan dari keluarganya yang masing-masing juga berbeda. Dengan demikian adalah wajar apabila setiap anak didik memiliki ciri-ciri tersendiri. Guru, perlu mengerti benar tentang adanya keragaman ciri-ciri yang terdapat pada diri setiap anak didiknya. Baik di dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun tugas-tugas dan pembimbingan, guru hendaknya menyesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut.

Agar pelaksanaan pengajaran berjalan efisien dan efektif, maka diperlukan perencanaan yang tersusun secara sistematis, dengan proses belajar-mengajar yang lebih bermakna dan mengaktifkan anak didik serta dirancang dalam suatu scenario yang jelas.

Melatih membiasakan diri pada anak merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara terus-menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak di TK maupun dilingkungan keluarga sehingga menjadi kebiasaan yang baik.

Oleh karena itu, peragaan hendaknya diberikan secara wajar dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik. Untuk melakukan peragaan hendaknya anak didik dihadapkan secara langsung pada situasi yang sesungguhnya untuk diamati atau dialami, misalnya anak diberikan contoh bagaimana cara menggosok gigi yang baik bahkan menyisir rambut. Agar anak selalu termotivasi membersihkan diri dan diterapkan pada kehidupannya sehari-hari.

Menurut Nurbiana (2005:568), dengan melatih kebersihan diri maka anak akan terbiasa melakukan sesutau atau membiasakan melatih kebersihan diri karena akan memberikan dampak positif pada perkembangan anak dan akan memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman anak yang berhubungan dengan aktivitas fisik dan mental anak.

 

C.   Konsep Belajar Melalui Kegiatan Rutin

Agar dalam proses belajar mengajar guru dapat memperoleh hasil yang baik, maka guru perlu melakukan pendekatan terhadap kegiatan belajar mengajar. Dalam hal untuk melatih kebersihan diri pada anak Kelompok A di TK Aster Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo ini, pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar ini adalah melalui kegiatan rutin. Pembelajaran melalui kegiatan rutin merupakan salah model pembelajaran berbasis kompetensi yang dapat digunakan untuk mengefektifkan dan menyukseskan proses belajar mengajar.

Pembelajaran melalui kegiatan rutin merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan materi pembelajaran dengan dunia kehidupan dari anak didik secara nyata, agar setiap anak didik dapat menghubungkan dan menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian anak didik akan merasakan pentingnya belajar dan mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya.

Belajar melalui kegiatan rutin, dapat melahirkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran dilakukan secara alamiah, sehingga anak didik dapat dididik secara langsung untuk mempraktekkan apa yang dipelajarinya. Belajar melalui kegiatan rutin dapat mendorong anak didik dalam memahami hakekat, makna, dan manfaat belajar. Dengan demikian dapat memugkinkan para anak didik menjadi rajin dan termotivasi untuk senantiasa belajar dan langsung mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya tersebut.

 

D.  Tujuan dan Fungsi Belajar Melalui Kegiatan Rutin

Belajar melalui kegiatan rutin adalah suatu cara untuk mempertunjukkan atau memperagakan proses belajar yang bertujuan untuk memperlihatkan secara langsung kepada anak didik tentang pelajaran yang sedang mereka tempuh agar anak didik dapat memahami dan dapat mempraktekkan apa yang sedang diajarkan oleh guru. Cara belajar melalui kegiatan rutin juga merupakan cara yang cukup efektif karena dapat membantu setiap anak didik untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu. Dalam hal ini belajar tentang cara melakukan dan menjaga kebersihan diri.

Cara belajar melalui kegiatan rutin ini, mengharuskan guru tidak hanya menjelaskan dengan kata-kata tetapi juga harus menunjukkan suatu prosedur yang harus dilakukan oleh anak didik. Sehingga setiap anak didik dapat mengetahui dengan jelas apa yang nantinya akan mereka lakukan.

Tujuan belajar melalui kegiatan rutin ini adalah sebagai berikut:

a.    Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki oleh anak didik.

b.   Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada anak didik.

c.    Mengembangkan kemampuan pengamatan, pendengaran dan penglihatan anak didik secara optimal.

          Sedangkan fungsi kegiatan rutin dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a.       Membuat pelajaran lebih jelas dan lebih konkrit serta menghindari verbalisme.

b.      Memudahan anak didik memahami bahan pelajaran.

c.       Proses pengajaran akan lebih menarik.

d.      Merangsang anak didik untuk lebih aktif melakukan apa yang diarahkan oleh guru.

 

E.   Langkah-Langkah Penerapan Proses Belajar Mengajar Melalui Kegiatan Rutin

Langkah-langkah penerapan proses belajar mengajar melalui kegiatan rutin ini adalah sebagi berikut:

a.    Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyiapkan alat/bahan yang digunakan untuk mengajarkan materi menjaga kebersihan dir.

b.   Guru harus memperhatikan pengetauan yang sudah dimiliki oleh anak didik dalam hal ini menjaga kebersihan.

c.    Guru menekankan proses belajar mengajar pada pemahaman anak didik.

d.   Proses belajar mengajar harus ditekankan pada upaya mempraktekkan secara langsung pengetahuan yang telah diperoleh anak didik.

e.    Guru mengadakan refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.

Seorang guru pada jalur pendidikan anak usia dini, dipersyaratkan memiliki wawasaan yang memadai tentang prinsip-prinsip perkembangan anak, yang mencakup seluruh aspek perkembangan anak usia dini. Ia juga harus mengetahui perbedaan individual anak asuhnya karena tidak ada dua anak yang sama walaupun berada pada tahap perkembangan yang sama. Perbedaan individual mencakup aspek gender, temperamen, minat, gaya belajar, pengalaman hidup, budaya, dan juga kemungkinan kelainan atau kekhususan yang dimiliki. Wawasan ini akan memandu guru dalam melaksanakan tugas untuk mengembangkan potensi setiap anak usia dini secara optimal dalam bentuk pengasuhan dan pembimbingan. Wawasan tentang peta perkembangan secara menyeluruh membantu guru untuk menemukan alasan mengapa perilaku anak seperti itu dan memprediksi apa yang akan terjadi dengan anak-anak tersebut.

 


BAB III

PENUTUP

 

 

A.   Kesimpulan

Pembentukan perilaku hidup bersih melalui melatih membersihkan diri dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di TK atau dirumah maupun dalam kehidupan sehari-hari anak didik. Sekaligus untuk menanamkan nilai-nilai moral dan estetika yang berhubungan dengan pembiasaan hidup bersih agar pelaksanaan pembentukan pribadi melalui melatih membersihkan diri berjalan efektif dan efisien, maka harus dilakukan secara berkesinambungan dan terencana untuk mendapatkan hasil yang optimal, sehingga perilaku anak TK terutama melatih membersihkan diri di taman kanak-kanak akan terbawa sampai anak memasuki jenjang sekolah dasar.

 

B.   Saran

 

Dalam melatih anak membersihkan diri, guru menggunakan metode demonstrasi, karena dengan menggunakan metode demonstrasi guru langsung memperagakan atau memperlihatkan secara langsung kepada anak didik agar anak didik memiliki pemahaman/pengertian dari sesuatu yang diperagakan dan di demonstrasikan.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004).

 

Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, Ciputat Press Group, 2006).

 

LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya.

 

Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI)

 

Kumpulan  Artikel  Kompas.  2001.   Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif.    Jakarta : Kompas.

 

 


 


KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, akhirnya  penulis  dapat  menyelesaikan  makalah  yang berjudul Usaha Melatih Kebersihan Diri Melalui Kegiatan Rutin Pada Anak Kelompok A Di TK Aster Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo” menghadapi  hambatan  sedikitpun.  Psikologi  perkembangan  merupakan  cabang  dari psikologi  yang  meneliti  dan  menelaah  perkembangan sosial manusia.  Dalam  hal  ini,  psikologi  perkembangan diindikasikan  memiliki peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan proses pendidikan, salah satunya adalah pada pendidikan anak usia dini.

Terima kasih banyak penulis haturkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi  dalam  penyusunan  makalah  ini  hingga  rampung yakni Dosen Mata Kuliah dan Rekan-rekan Mahasiswa Semester VII S1 PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan UNG

Penulis tidak menutup diri pada saran dan kritik yang pantas penulis dapatkan guna lebih memperluas wawasan penulis sehubungan dengan materi makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam

 

Boalemo,                2010

Penyusun

i


 


DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR...............................................................       i

DAFTAR ISI ..........................................................................      ii

BAB I   PENDAHULUAN.........................................................       1

A.  Latar Belakang Masalah...........................................       1

B.  Rumusan Masalah...................................................       2

C.  Tujuan Penulisan....................................................       2

BAB II   PEMBAHASAN.........................................................       2

A.   Pengertian Kebersihan Diri......................................       3

B.    Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Ditanamkan

Sejak Anak Usia Dini...............................................       3

C.    Konsep Belajar Melalui Kegiatan Rutin...................       9

D.    Tujuan dan Fungsi Belajar Melalui Kegiatan Rutin.     10

E.    Langkah-langkah Penerapan Proses Belajar

Mengajar Melalui Kegiatan Rutin............................     11

BAB III   PENUTUP ...............................................................     13

A.   Kesimpulan..............................................................     13

B.   Saran........................................................................     13

ii

DAFTAR PUSTAKA  

Related Posts

Post a Comment